Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

gambut

lingkungan

<p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/14276264/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe></p><p id="isPasted">Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (<a href="https://www.menlhk.go.id/site/single_post/5397/laporan-kinerja-klhk-tahun-2022%20pdf" rel="noopener noreferrer" target="_self">KLHK</a>), skor Indeks Kualitas Ekosistem <a href="https://dataindonesia.id/tags/gambut" rel="noopener noreferrer" target="_self"><u>Gambut</u></a> (IKEG) Indonesia sebesar 64,92 poin pada 2022. Skor tersebut menurun 4,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 67,98 poin.</p><p>Penilaian IKEG dilakukan di 19 provinsi pada 2022. Sebanyak dua provinsi mencatatkan skor IKEG sangat baik lantaran skornya berada di rentang 90-100 pada tahun lalu. Sedangkan, enam provinsi lainnya masuk kategori baik karena skornya sekitar 70-90.</p><p>Papua Barat menjadi provinsi dengan skor IKEG paling besar di Indonesia pada 2022, yakni 96,87 poin. Papua menempati posisi kedua dengan skor IKEG sebesar 94,78 poin.&nbsp;</p><p>Kalimantan Utara memiliki skor IKEG sebesar 79,49 poin pada 2022. Kemudian, Kalimantan Tengah mencatatkan skor IKEG sebesar 79,1 poin pada tahun lalu.</p><p>Di sisi lain, Sumatera Utara menjadi provinsi dengan skor IKEG terendah pada 2023, yakni 42,35 poin. Di atasnya ada Lampung dan Bengkulu yang mencatatkan skor IKEG berturut-turut sebesar 43,22 poin dan 44,42 poin.</p><h2><strong>Berikut Indeks Kualitas Ekosistem Gambut (IKEG) di Indonesia pada 2022:</strong></h2><h3><strong>Kategori Sangat Baik</strong></h3><ol><li>Papua Barat: 96,87 poin</li><li>Papua: 94,78 poin</li></ol><h3><strong>Kategori Baik</strong></h3><ol><li>Kalimantan Utara: 79,49 poin</li><li>Kalimantan Tengah: 79,1 poin</li><li>Kepulauan Bangka Belitung: 78,39 poin</li><li>Kalimantan Barat: 77,25 poin</li><li>Kalimantan Timur: 71,17 poin</li><li>Aceh: 71,15 poin</li></ol><h3><strong>Kategori Sedang</strong></h3><ol><li>Riau: 66,54 poin</li><li>Sumatera Selatan: 64,34 poin</li><li>Jambi: 64,09 poin</li><li>Kepulauan Riau: 63,58 poin</li><li>Sulawesi Tengah: 52,55 poin</li></ol><p><strong>Kategori Buruk</strong></p><ol><li>Kalimantan Selatan: 49,63 poin</li><li>Sulawesi Barat: 47,93 poin</li><li>Sumatera Barat: 46,44 poin</li><li>Bengkulu: 44,42 poin</li><li>Lampung: 43,22 poin</li><li>Sumatera Utara: 42,35 poin</li></ol><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/luas-lahan-gambut-indonesia-sebesar-1343-juta-hektare" id="isPasted" target="_self">Luas Lahan Gambut Indonesia Sebesar 13,43 Juta Hektare</a>)</p></blockquote>

Berdasarkan laporan KLHK, skor Indeks Kualitas Ekosistem Gambut (IKEG) Indonesia sebesar 64,92 poin pada 2022. Skor tersebut menurun 4,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 67,98 poin.


Kualitas Ekosistem Gambut Indonesia Menurun pada 2022