BREN

JAKARTA &mdash; Obligasi yang ditawarkan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., mengalami kelebihan permintaan sebesar 1,3 kali.
Yodie Hardiyan yodie.hardiyan@bisnis.com
Direktur Keuangan Semen Indonesia Darmawan Junaidi mengatakan, permintaan terhadap obligasi perusahaan mencapai Rp4 triliun dibandingkan dengan penawaran Rp3 triliun.
&ldquo;Sebagian besar [peminat] financial institution dalam negeri seperti dana pensiun, bank dan asuransi,&rdquo; katanya ketika dihubungi, Kamis (15/6).
Emiten berkode saham SMGR tersebut mematok kupon obligasi sebesar 8,6% dalam penerbitan surat utang senilai Rp3 triliun.
Seperti diketahui, dalam paparan publik yang digelar oleh perusahaan pada Mei lalu, indikasi kupon dari obligasi yang ditawarkan kepada investor sebesar 8%&ndash;8,8%.
Berdasarkan Informasi Tambahan Prospektus Ringkas yang terbit pada Kamis (15/6), emiten berkode saham SMGR itu menyatakan bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Obligasi bertenor 5 tahun itu mendapat peringkat idAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Tiga perusahaan sekuritas terafiliasi yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi.
Dalam penerbitan obligasi tahap I itu, dana yang diperoleh akan digunakan untuk pelunasan utang kredit sindikasi entitas anak, PT Semen Tonasa senilai Rp1,37 triliun dan modal kerja yang berkaitan dengan produksi, pemasaran dan penjualan.
Dana pinjaman yang dilunasi oleh Semen Indonesia itu digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan, pengembangan dan pengelolaan Pabrik Semen Tonasa V dan power plant Tonasa di Sulawesi Selatan.
DAMPAK POSITIF
Dalam kesempatan lain, Head of Research Reliance Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan penerbitan obligasi SMGR itu akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
&ldquo;Karena obligasi memiliki kupon yang lebih rendah dari bunga pinjaman bank dan tenor yang lebih panjang, sehingga marjin laba perseroan berpotensi tumbuh lebih positif,&rdquo; katanya ketika dihubungi.
Dalam periode Januari-April 2017, penjualan semen yang dibukukan oleh Semen Indonesia mencapai 8,65 juta ton atau meningkat 8,2% dibandingkan dengan 7,99 juta ton pada periode yang sama 2016.
Berdasarkan data perseroan, penjualan semen oleh Semen Indonesia mencapai 2,26 juta ton pada April 2017 atau naik 12,7% dibandingkan dengan 2,01 juta ton pada April 2016.
Penjualan itu terdiri dari penjualan di dalam negeri dan penjualan ekspor.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, konsumsi semen di Jawa mencapai 11,16 juta ton pada Januari-April 2017 atau meningkat 7,3% dibandingkan dengan 10,41 juta ton pada periode yang sama 2016.
Di Jawa, konsumsi semen paling banyak di daerah Jawa Timur sebanyak 3 juta ton pada Januari-April 2017 atau meningkat 15,2% dibandingkan dengan 2,61 juta ton pada periode yang sama 2016. Selain Jawa Timur, konsumsi Semen Indonesia cukup banyak di Jawa Tengah dan Jawa Barat di Pulau Jawa.
Di luar Pulau Jawa, konsumsi semen paling besar tercatat di Sumatra sebanyak 4,13 juta ton pada Januari-April 2017 atau naik 0,5% dibandingkan dengan 4,11 juta ton pada periode yang sama 2016. Konsumsi semen di Kalimantan sendiri turun 8,1% dan di Sulawesi turun 4% pada Januari-April 2017.

 JAKARTA — Obligasi yang ditawarkan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., mengalami kelebihan permintaan sebesar 1,3 kali. 

AKSI Korporasi Obligasi SMGR Oversubscribed 1,3 Kali

Informasi Diunggah