BREN

JAKARTA &mdash; PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mendapatkan persetujuan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan untuk mengakuisisi perusahaan tambang batu bara. Perseroan lebih memilih mengakuisisi perusahaan yang lokasi tambangnya di Kalimantan.
Rencana PLN itu sebagai upaya efi siensi dan menjaga pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
PLN selama ini tidak berdaya ketika harga batu bara melonjak signifi kan sehingga berdampak dengan membengkaknya biaya produksi listrik.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjelaskan, PLN menargetkan untuk memiliki perusahaan tambang pada tahun ini. Namun, dia belum bisa merinci perusahaan tambang mana yang akan diakuisisi.
&ldquo;Kita [PLN] telah meminta persetujuan Pak Jonan [Menteri ESDM] dan beliau menyetujui. Nanti, akan dilihat satu per satu di mana lokasi yang paling baik,&rdquo; ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, perseroan lebih tertarik mengakuisisi perusahaan tambang di Kalimantan dibandingkan dengan perusahaan di Sumatra. Menurut Sofyan, kualitas batu bara di Pulau Borneo itu lebih baik ketimbang batu bara di Sumatra.
Sofyan juga belum menyebutkan berapa dana yang diperlukan. Menurutnya, hal ini juga masih menunggu persetujuan dari Menteri ESDM. &ldquo;Ini tidak langsung jadi begitu saja. Ada tahapan yang harus dilewati,&rdquo; katanya.
PLN terus berupaya agar hal ini bisa direalisasikan dengan cepat untuk mendapatkan harga energi primer yang murah dan pasokan yang tepat waktu. Sekitar 60% pembangkit listrik yang dimiliki PLN merupakan PLTU yang berbahan bakar &lsquo;emas hitam&rsquo; itu.
Porsi batu bara dalam bauran energi primer PLN cukup tinggi, yakni mencapai 50%. Artinya, PLN memiliki ketergantungan pada batu bara yang cukup besar.
&ldquo;Kalau PLN bisa mengamankan kebutuhan batu bara sebesar 25%, itu sudah bagus,&rdquo; katanya.
Saat ini, kebutuhan batu bara PLN mencapai 86 juta ton per tahun.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengang gapi bahwa akusisi tersebut menjadi strategi korporasi untuk meng amankan pasokan batu bara.
PLN juga bisa meningkatkan posisi tawarnya terhadap produsen batu bara lainnya.
&ldquo;PLN punya posisi tawar yang lebih bagus, jadi negosiasi bisa lebih imbang. Yang jelas, PLN bisa mengurangi risiko untuk pengadaan dan harga batu bara,&rdquo; katanya.
Namun, dia melanjutkan, PLN perlu benar-benar mempertimbangkan tambang mana saja yang layak untuk diakuisisi agar tidak menjadi bumerang bagi perusahaan pelat merah tersebut.
Selama ini, PLN menjadi salah satu konsumen batu bara terbesar di Tanah Air. Sementara itu, sebagian besar batu bara masih diekspor ke berbagai negara. (Gemal A.N. Panggabean)

 JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mendapatkan persetujuan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan untuk mengakuisisi perusahaan tambang batu bara. Perseroan lebih memilih mengakuisisi perusahaan yang lokasi tambangnya di Kalimantan. 

Akuisisi Perusahaan Tambang Pln Lebih Memilih Lokasi di Kalimantan

Informasi Diunggah