BREN

JAKARTA &mdash; Asosiasi Logistik Indonesia menilai PT Kereta Api Indonesia harus merumuskan biaya pengiriman angkutan barang door to door seiring dengan rencana BUMN tersebut mengaktifkan angkutan peti kemas Gedebage di Jawa Barat.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan bahwa alternatif kereta api dari Bandung ke Jakarta harus diprioritaskan untuk mengurangi beban jalan tol Cikampek.
Hal itulah yang membuat ALI mengapresiasi langkah awal PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengaktifkan angkutan peti kemas Gedebage dengan diskon tarif 50%.
&ldquo;Selain biaya lebih murah, juga waktunya lebih pasti. KAI perlu memberikan biaya pengiriman dengan kereta api lalu dengan moda door to door.
Jadi, pemakai jasa tidak pusing untuk mengantar atau mengambil barang dari stasiun kereta api,&rdquo; jelas Zaldy kepada Bisnis, Senin (17/7).
Menurutnya, KAI jangan hanya fokus pada diskon angkutan dari stasiun ke stasiun. Dia juga mengingatkan pentingnya melakukan promosi secara giat kepada setiap pelaku usaha angkutan barang. Dengan promosi secara reguler, pelaku usaha angkutan barang akan berpaling kepada angkutan kereta.
Sebelumnya, Corporate Deputy Secretary of Freight Marketing and Sales KAI John Roberto mengatakan, agar terminal peti kemas Gedebage bergairah sebagai arena angkutan barang, KAI akan mengembangkan fungsi terminal sementara menjadi driver port.
Dia menceritakan Gedebage mulai ditinggalkan sejak kehadiran jalan tol Cipularang. Oleh sebab itu, dia berharap agar perubahan ini bisa membawa terminal Gedebage kembali berjaya seperti era 1987-an.
Direktur Kereta Api Logistik Junaidi Nasution menyatakan, ada enam slot perjalanan kereta api peti kemas yang disediakan dan siap dioperasikan dengan kapasitas container yard 1.000 twenty foot equivalent unit (TEUs) per hari. Sementara itu, waktu tempuhnya adalah sekitar 4,5 jam.
Dia mengatakan, jika ke depannya terminal ini berubah menjadi dry port, semua proses customer clearance bisa dilakukan di Gedebage. (Gloria F.K. Lawi)

 JAKARTA — Asosiasi Logistik Indonesia menilai PT Kereta Api Indonesia harus merumuskan biaya pengiriman angkutan barang door to door seiring dengan rencana BUMN tersebut mengaktifkan angkutan peti kemas Gedebage di Jawa Barat. 

Angkutan Peti Kemas Kai Perlu Rumuskan Layanan Door To Door

Informasi Diunggah