Bisnis, MANGAPURA — Pelaku industri asuransi jiwa didorong memanfaatkan kemudahan teknologi untuk mendongkrak penetrasi pasar asuransi yang cenderung stagnan dari tahun ke tahun.
Hal itu mengemuka dalam acara “Seminar Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) 2019” yang digelar oleh Asosiasi asuransi jiwa Indonesia (AAJI) di Bali, Kamis, (26/9).
Ketua AAJI, Budi Tampubolon mengakui bahwa penetrasi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih tergolong rendah.
Di sisi lain, ujarnya, penetrasi penggunaan internet sangat tinggi. Menurut dia, dua fakta tersebut merupakan peluang bagi industri asuransi jiwa untuk mendorong perkembangan pasar.
Asosiasi, lanjutnya, terus berupaya mendorong penetrasi. Salah satunya dengan menggelar seminar DRiM bertajuk “Capturing Potentials among Digital Millennials” yang mendorong para anggotanya meman...