Langkah pemerintah menekan defisit neraca perdagangan kian berat. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang Januari—November aktivitas impor ternyata masih tinggi dibandingkan dengan ekspor.
Akibatnya, defisit neraca perdagangan pada November melebar hingga US$2,05 miliar sehingga secara kumulatif pada Januari - November mencapai US$7,52 miliar. Bahkan, dari data yang sama disebutkan bahwa defisit pada bulan lalu merupakan yang terdalam sepanjang tahun ini.
Dampak dari kebijakan kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) 22 impor pada 1.147 barang konsumsi sebagai salah satu cara mengurangi aktivitas impor juga belum terasa signifikan. Menurut data Ditjen Bea Cukai rerata nilai impor harian 1.147 pos tarif pasca kebijakan ini berjalan masih berkisar US$28,1 juta. Raihan itu lebih rendah dari rata-rata nilai impor harian sebelum kebijakan tersebut ditera...