Bisnis, JAKARTA — Pabrikan besi dan baja nasional makin terimpit oleh produk impor yang makin membanjir. Baja impor tersebut tidak hanya berupa produk hulu tetapi juga berupa produk hilir.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan impor besi dan baja pada kuartal I/2019 sebesar 14,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 2,4 juta ton menjadi 2,7 juta ton.
Chairman The Indonesian Iron & Steel Industry Association/IISIA Silmy Karim mengatakan bahwa membanjirnya produk impor berupa besi atau baja, baja paduan, dan produk turunannya ke pasar dalam negeri masih menjadi masalah utama produsen baja nasional.
Dia mengatakan bahwa peningkatan impor produk tersebut tidak hanya berupa produk hulu, tetapi juga pada produk hilir seperti baja lapis atau coated sheet.
“Peningkatan impor itu selain mengimpit produsen baj...