Indonesia memiliki cadangan batu bara terbesar keenam di dunia, tetapi mampu menjadi eksportir terbesar sejagat raya.
Fenomena ini ibarat pisau bermata dua, dan sebaiknya kita selalu ber hati-hati dalam bersikap.
Mata pisau pertama menunjuk kan betapa produktif industri batu bara di Tanah Air, karena ketika permintaan di dalam negeri belum seberapa, perusahaan tambang bisa mengekspor hingga 80% hasil produksi. Mata pisau kedua, ketika kita ekspor besar-besaran, meng apa negara dengan cadangan rak sasa seperti China dan Rusia tidak melakukan hal serupa? Berdasarkan data Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, produksi batu bara pada 2018 mencapai 548,58 juta ton, lebih tinggi 20 juta ton dari catatan awal Januari 2019 sebanyak 528 juta ton.
Dari total produksi tahun lalu, dipakai untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) hanya 115 juta ton...