BREN

JAKARTA &mdash; Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan telah mengantongi total pendapatan iuran sebesar Rp20,6 triliun hingga April 2017, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,93 triliun.
Irfan Humaidi, Kepala Departemen Komunikasi dan Humas BPJS Kesehatan mengatakan, sepanjang tahun 2017 BPJS Kesehatan menargetkan mendapatkan total pendapatan sebesar Rp80 triliun seiring dengan terus digenjotnya cakupan kepesertaan jaminan sosial.
&ldquo;Target iuran itu kami sesuaikan degan target peserta sebanyak 201 juta peserta karena kami tidak tahu apakah nanti di tengah jalan ada kebijakan perubahan iuran. Jadi nanti akan disesuaikan,&rdquo; kata Irfan kepada Bisnis, Selasa (6/6).
Dia mengatakan hingga kuartal I/2017, jumlah peserta telah mencapai kurang lebih 175 juta peserta.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 164 juta peserta.
Guna meningkatkan jumlah iuran, Irfan mengatakan BPJS Kesehatan menambah jaringan mitra kerja seperti perbankkan. Saat ini, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN. Badan ini juga menggandeng Payment Point Online Banking berjumlah 422.700 jaringan.
Jaringan itu terdiri atas modern outlet, traditional outlet, maupun perbankan. Adapun rata-rata transaksi pembayaran iuran BPJS Kesehatan per bulan mencapai 5,8 juta transaksi pembayaran, di mana 30% bersumber dari PPOB dengan total iuran peserta JKN-KIS yang terkumpul lewat PPOB sebesar Rp3,190 triliun.
Cara tersebut dilakukan untuk membantu menstabilkan pendapatan iuran. Karena sebelumnya seperti diungkapkan Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso bahwa permasalahan BPJS Kesehatan adalah belum sepenuhnya masyarakat membayar iuran wajib.
&ldquo;Pendapatan memang belum sepenuhnya mencapai target, masih ada peserta yang menunggak pembayaran iuran,&rdquo; kata Kemal.
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan memperkirakan potensi defisit atau missmacth dalam penyelenggaraan jaminan sosial sebanyak Rp3,6 triliun sepanjang 2017.
Guna mengatasi defisit tersebut, Kemal mengatakan BPJS Kesehatan telah mendapatkan tambahan dana talangan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6,8 triliun pada tahun lalu.
Sedangkan untuk tahun ini, pemerintah menganggarkan kembali dana tambahan sebesar Rp3,8 triliun, untuk menutup kekurangan iuran.
&ldquo;Itu untuk membayar klaim dan untuk membayar cadangan pada akhir tahun,&rdquo; katanya Terkait penambahan iuran, kata Kemal, hanya dilakukan pada dua tahun sekali sehingga apabila tahun lalu sudah dilakukan penambahan jumlah iuran maka di tahun ini tidak dapat dilakukan lagi. (Asteria Desi Kartika Sari)

 JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan telah mengantongi total pendapatan iuran sebesar Rp20,6 triliun hingga April 2017, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,93 triliun. 

Bpjs Kesehatan Pendapatan Iuran Capai Rp20,6 Triliun

Informasi Diunggah