BREN

JAKARTA &mdash; Badan usaha jalan tol masih mengandalkan dana pinjaman pihak ketiga sebagai dana talangan untuk memperccepat proses pengadaan lahan jalan tol.
Deandra Syarizka deandra.syarizka@bisnis.com 
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) Agus Setiawan menyatakan, perseroan baru mendapatkan pinjaman sebesar Rp1 triliun dari Bank Syariah Mandiri.
Menurutnya, pinjaman tersebut akan dicairkan sesuai dengan kebutuhan perseroan, baik itu untuk konstruksi maupun pembebasan lahan.
&ldquo;Sifatnya pagu dan tidak langsung ditarik, istilahnya dana standby untuk investasi karena kita banyak kebutuhan dana untuk seluruh ruas,&rdquo; ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (13/6).
Dia menjelaskan, saat ini progres lahan dan konstruksi untuk setiap ruas tol yang dibangun JSMR berbeda-beda.
Oleh karena itu, pihaknya pun menyiapkan dana standby yang bisa dicairkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
Adapun, hingga saat ini, JSMR telah mencairkan dana talangan lahan tol mencapai Rp8,70 triliun.
Dari jumlah tersebut, yang telah dikembalikan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) baru sebesar Rp900 miliar atau sekitar 12% dari total yang dicairkan.
Berdasarkan catatan Bisnis, kebutuhan belanja modal JSMR tahun ini mencapai Rp29 triliun.
Belanja modal tersebut dibutuhkan untuk membangun jalan tol sepanjang 660 kilometer yang masih dalam proses konstruksi dan 210 kilometer di antaranya ditargetkan beroperasi pada tahun ini.
Total konsesi tol yang digenggam Jasa Marga sepanjang 1.260 kilometer atau setara dengan 61% aktivitas pembangunan jalan tol di Tanah Air.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) Shastia Hadiarti menyatakan, perseroan mengalokasikan dana Rp10 triliun untuk menalangi pembebasan lahan pada tahun ini. Dana tersebut sebagian besar berasal dari pinjaman pihak ketiga.
&ldquo;Dananya dari pinjaman, bisa dari lembaga keuangan, bisa dari bank,&rdquo; ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, kebutuhan dana talangan untuk pembebasan lahan 18 ruas jalan tol yang menjadi bagian tanggung jawab perusahaan melalui anak usaha WSKT, yakni PT Waskita Toll Road mencapai Rp25,60 triliun.
Adapun, alokasi dana talangan lahan Rp10 triliun tahun ini akan digunakan di jalan tol Trans-Jawa dan Jabodetabek.
Perinciannya, yakni PT Pejagan Pemalang Tol Road Rp773,35 miliar, PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol Rp1,27 triliun, PT Cimanggis Cibitung Toll Road Rp1,78 triliun, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Rp806,49 miliar, PT Pemalang Batang Tol Road Rp1,3 triliun, dan PT Trans Jabar Tol Rp299,07 miliar.
Selain itu, dana dialokasikan kepada PT Ngawi Kertosono Jaya Rp137,28 miiliar, PT Jasamarga Kualanamu Tol Rp102,44 miliar, PT Cinere Serpong Jaya Rp960,05 miliar, PT Citra Waspphutowa Rp166,25 miliar, PT Jasamarga Semarang Batang Rp1,88 triliun, dan PT Waskita Bumi Wira Rp1,05 triliun.
DANA DIHIMPUN
Berdasarkan data pemantauan jalan tol, komitmen dana talangan yang berhasil dihimpun dari 32 BUJT telah mencapai Rp32,61 triliun. Dari jumlah tersebut, jumlah yang telah direalisasi sepanjang 2016 mencapai Rp12,96 triliun.
Penyerapan terbesar sebanyak Rp5,10 triliun untuk tol Trans-Jawa, diikuti jalan tol Jabodetabek Rp4,22 triliun, Nontrans Jawa sebesar Rp1,66, triliun dan Trans-Sumatra sebanyak Rp1,94 triliun.
Hingga pertengahan Mei 2016, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang diperoleh Bisnis, besaran dana talangan lahan yang telah diverifi kasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan ditagihkan ke LMAN mencapai Rp4,27 triliun.
Dari jumlah sebanyak itu, yang baru dikembalikan oleh LMAN kepada badan usaha baru mencapai Rp368,44 miliar atau 8,26% dari jumlah yang ditagih.
Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pihaknya telah mendorong proses pengembalian dana talangan supaya dapat dipercepat. Pasalnya, semakin lama proses pengembalian akan semakin besar bunga atau cost of fund yang harus dikembalikan.

 JAKARTA — Badan usaha jalan tol masih mengandalkan dana pinjaman pihak ketiga sebagai dana talangan untuk memperccepat proses pengadaan lahan jalan tol. 

Dana Talangan Badan Usaha Andalkan Pinjaman

Informasi Diunggah