JAKARTA — Dua emiten sektor pertambangan, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) kian agresif untuk mengembangkan bisnis kelistrikan.
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menyampaikan, dalam 3—4 tahun terakhir, perusahaan mengkaji peluang penghiliran batu bara untuk diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar, gas, dan amonia. Namun, produk hilir tersebut baru terasa ekonomis atau menguntungkan jika harga batu bara tengah turun.
Di sisi lain, perseroan mempertimbangkan penerimaan pasar terhadap produk hilir tersebut. Oleh karena itu, Adaro memilih fokus mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Kalau Adaro sendiri masih fokus ke coal to power. Karena kami ada proyek besar kayak Batang dan Tanjung. Kami fokus dulu menyelesaikan itu,” tuturnya, Selasa (18/12).
Saat ini, A...