BREN

JAKARTA &mdash; PT Pusat Pelatihan Perasuransian Indonesia (PT P3I) memperpanjang tenggat waktu pemesanan dalam rencana emisi saham baru senilai Rp300 miliar untuk mendanai pembangunan pusat pelatihan sumber daya manusia bagi industri asuransi nasional di Bogor, Jawa Barat
Oktaviano D.B. Hana oktaviana.donald@bisnis.com
Direktur Utama PT P3I Yasril Y Rasyid mengatakan hingga saat ini sudah ada pemesanan yang masuk dari perusahaan asuransi, yakni mencapai sekitar 10% dari nilai total rencana emisi itu.
Namun, dia mengatakan sebagian besar perusahaan asuransi meminta tambahan waktu untuk merealisasikannya.
&ldquo;Pada umumya perusahaan asuransi meminta perpanjangan waktu untuk pemesanan saham,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis, Minggu (16/7).
Yasril, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia, menjelaskan permintaan tersebut diajukan pelaku asuransi lantaran membutuhkan waktu lebih panjang untuk memperoleh persetujuan pemegang saham masing-masing perusahaan.
Apalagi, perusahaan asuransi patungan atau joint venture yang membutuhkan persetujuan dari kantor pusat.
Oleh karena itu, P3I menetapkan tenggat baru pada 28 Juli 2017 untuk pemesanan saham tersebut. Sebelumnya, waktu pemesanan saham baru P3I dibatasi hingga 30 Juni 2017 atau sekitar sebulan setelah groundbreaking fasilitas yang merupakan impian lama dari para pemangku kepentingan di sektor asuransi itu.
&ldquo;Karena bentuknya penyertaan, maka diperlukan persetujuan pemegang saham di masing-masing perusahaan sesuai anggaran dasarnya,&rdquo; ujarnya.
Sebagai informasi, untuk mewujudkan misi pembangunan pusat pelatihan itu, PT P3I dibentuk pada akhir Maret 2017 dengan modal dasar senilai Rp16 miliar dan modal disetor Rp4 miliar dengan nilai nominal saham Rp1 juta per lembar.
Pemegang saham pendiri adalah PT Reasuransi Maipark Indonesia dan PT Indolife Pensiontama dengan masingmasing 50% kepemilikan.
Hendrisman Rahim, yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Direktur Umum PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menjabat sebagai Komisaris Utama PT P3I. Direktur Utama PT Indolife Pensiontama Andreas Soewatjono akan menjadi komisaris di perusahaan baru tersebut.
Sementara itu, dua Direktur PT P3I lainnya adalah Harry Poerwanto, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Indolife, dan Budi Setyarso, yang juga menjabat Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero).
FASILITAS
Adapun, fasilitas yang dibangun di atas lahan seluas 8 hektare ini nantinya akan menyediakan layanan penginapan dengan layanan sekelas hotel bintang empat dan 200 kamar, sejumlah ruang pendidikan dan pertemuan baik indoor dan outdoor, fasilitas olahraga dan outbond.
Pusat pelatihan itu diproyeksikan sudah mulai dimanfaatkan pada akhir 2018. Namun, Yasril mengatakan proyek pengembangan fasilitas itu membutuhkan dana pengembangan senilai Rp300 miliar sehingga emisi saham baru perlu dilakukan dan ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia.
Dalam seremoni groundbreaking kala itu, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani mengatakan pengembangan mutu SDM dinilai menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemangku kepentingan di sektor asuransi agar kinerja industri bisa melesat. Dia menilai hingga saat ini standar SDM di perusahaan asuransi masih berbeda-beda.
Selain itu, jelasnya, kualitasnya pun masih kurang bersaing bila dibandingkan dengan SDM di sektor jasa keuangan lain, khususnya perbankan, dan industri asuransi di negara lain.
Oleh karena itu, dia menegaskan seluruh perusahaan asuransi mesti terlibat dalam pengembangan fasilitas tersebut.
&ldquo;OJK sudah berkomitmen sehingga kami akan dorong terus keterlibatan asuransi. Saya akan tagih,&rdquo; ungkapnya.
Apalagi, Firdaus mengatakan nilai investasi pengembangan proyek yang mencapai Rp300 miliar. Jika seluruh perusahaan asuransi terlibat, jelasnya, maka realisasi pengembangan itu diyakini berlangsung lebih cepat.
Di samping itu, dia mengatakan ke depan OJK akan mewajibkan seluruh SDM yang baru direkrut perusahaan asuransi untuk mengikuti pelatihan di fasilitas tersebut. Para tenaga ahli khusus, seperti underwriter dan aktuaris, dalam setiap jenjang karirnya akan wajib mengikuti pelatihan khusus.
&ldquo;OJK akan menetapkan peraturan itu. Nanti, setiap level harus punya sertifikasi dan juga standar kualifikasi yang diinginkan untuk setiap keahlian,&rdquo; ungkapnya.

 JAKARTA — PT Pusat Pelatihan Perasuransian Indonesia (PT P3I) memperpanjang tenggat waktu pemesanan dalam rencana emisi saham baru senilai Rp300 miliar untuk mendanai pembangunan pusat pelatihan sumber daya manusia bagi industri asuransi nasional di Bogor, Jawa Barat 

Emisi Saham P3i Tenggat Pemesanan Diperpanjang

Informasi Diunggah