BREN

Harapan besar geliat perekonomian daerah kini fokus menatap semester II. Pemerintah pun optimistis dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5%. Seraya mengharapkan daerah dapat menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah optimistis dan berharap terjadi pembalikan perekonomian di paruh kedua di tahun ini. Daerah pun diandalkan menjadi tumpuan.
Sanggupkah kabupaten mewujudkan harapan ini? Mardani H. Maming, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) berpendapat kinilah saatnya daerah siap memenuhi ekspektasi pemerintah. Bupati Tanah Bambu ini mengilustrasikan daerah asalnya yang perekonomiannya masih sangat bergantung pada sektor tambang, khususnya batu bara.
&ldquo;Namun demikian saya menyadari bahwa batu bara ini tidak akan bisa bertahan selamanya. Makanya kami mempersiapkan sektor lainnya, yakni pertanian dan pariwisata,&rdquo; ujar Mardani, dalam acara bertajuk Economic Challenges, di Jakarta, Selasa (4/7).
Menurutnya, daerah harus bisa mempersiapkan kawasan industri seiring dengan gagasan Presiden Joko Widodo tentang pengembangan tujuh kawasan industri baru.
Mardani mengingatkan, setiap kabupaten selayaknya memiliki kawasan industri untuk mendukung gagasan itu.
Kawasan industri ini akan menyerap te naga kerja dan mendukung ketersediaan pasokan listrik serta air bersih yang bisa memenuhi kebutuhan kawasan industri itu sendiri. Bahkan, di harapkan menjawab kebutuhan masyarakat di sekitarnya. "Pelabuhan dibangun, infrastruktur akan mengikuti." Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Apkasi Nurdin Abdullah, yang juga menjabat Bupati Bantaeng, memberi contoh keunikan kondisi industri di Bantaeng dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki sumber daya alam.
&ldquo;Sebanyak 74% daerah kami berasal dari sektor pertanian. Dengan adanya rencana Kementerian Keuangan yang akan memangkas 3%&ndash;4% anggaran pada 2018. Maka mau tidak mau, daerah harus melakukan penyesuaian tanpa mengganggu pelayanan ke masyarakat,&rdquo;.
OTONOMI EXPO 
Apkasi menggelar Apkasi Otonomi Expo 2017 pada 19 Juli yang juga diikuti pengusaha. Eksibisi ini memfasilitasi pemerintah kabupaten/kota yang berpartisipasi dengan para buyer, investor serta pelaku usaha lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
&ldquo;Silakan berinteraksi, melakukan penawaran bahkan deal transaksi. Kalau cocok silakan, mereka bisa lanjut ke tahap yang lebih serius,&rdquo; tegas Mardani.
Nurdin Abdullah yang bertindak selaku Ketua Penyelenggara dari kegiatan tersebut mengatakan bahwa pameran Apkasi selama ini sudah berlangsung sebanyak 13 kali. Dari tahun ke tahun, acara ini mengemas inovasi dan potensi daerah yang besar. Sayangnya potensi ini terkendala persoalan akses pasar. Akses pasar ini berkaitan erat dengan kontinuitas, kualitas, dan pengemasan.
Sesuai dengan arahan Presiden, pameran kali ini diharapkan menjadi ajang menjalin kerja sama untuk membangun akses pasar, tak sekadar mengandalkan potensi daerah.
Nurdin menambahkan, Apkasi berperan untuk memfasilitasi hubungan antarpengusaha melalui kedutaan dari 19 negara yang akan turut berpartisipasi pada pameran ini. (Nirmala Aninda)

 Harapan besar geliat perekonomian daerah kini fokus menatap semester II. Pemerintah pun optimistis dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5%. Seraya mengharapkan daerah dapat menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. 

Fokus Daerah Jalin Kerja Sama Membangun Akses Pasar

Informasi Diunggah