BREN

Pemkab Blitar, Jawa Timur, terus menggenjot sektor pariwisata agar dapat menjadi destinasi wisata unggulan nasional.
Potensi wisata di daerah tersebut berpeluang dikembangkan menjadi destinasi unggulan karena berlimpah, mulai dari alamnya, peninggalan purbakalanya sehingga dikenal sebagai "Kabupaten Seribu Candi", seninya, maupun kulinernya.
Ibaratnya potensi wisata di daerah tersebut "berlian" alami yang belum banyak dipoles sehingga kurang dikenal masyarakat luas. Dengan polesan yang tepat, maka "berlian" itu niscaya menjadi berkilau dan memikat banyak orang. Wisatawan bisa berbondong-bondong ke Blitar.
Bupati Blitar Rijanto mengakui permasalahan tersebut. Permasalahan pengembangan pariwisata terutama pada aspek memoles, mengemas, dan mempromosikan. "Itu yang menjadi perhatian kami," ujarnya.
Karena itulah Pemkab Blitar fokus pada pengembangan pariwisata untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain yang lama mengembangkan sektor ekonomi tersebut. Pengembangan pariwisata juga mempunyai efek domino, yakni selain mengembangkan sektor ekonomi pariwisatanya, juga pada sektor ekonomi pendukung lainnya yang berujung pada peningkatkan kesejaliteraan masyarakatnya.
Agar fokus daiam dalam pengembangan pariwisata di Kab. Blitar, pemkab setempat menamai program pengembangan sektor ekonomi dengan Tiga "Berlian", yakni pengembangan kawasan Candi Penataran, Pantai Serang, kawasan agrowisata Sirah Kencong.
Candi Penataran merupakan candi hindu terbesar di Jatim. Di kawasan tersebut banyak dijumpai situs-situs yang banyak. "Karena itulah, kami minta kepada pemerintah agar di kawasan Candi Penataran dibentuk Balai Cagar Budaya untuk menyelamatkan situs dan menata kawasan di sana," kata Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah Kab. Blitar, Suwandito,
Menurut dia, pengembangan kawasan di sana dibangun secara integral, antara wisata budaya, keperpurbakalaan, dan agrowisata.
Di kawasan tersebut setiap bulan digelar sendratari setiap bulan purnama dengan lakon cerita-cerita klasik dari cerita di relief Candi Penataran. Ada ribuan wisatawan yang menyaksikan sendratari di sana.
Sering pula dilakukan kolaborasi antara penari dalam negeri, terutama dari Blitar sendiri, dengan penari dari luar negeri seperti dari negara Eropa dan Asia sendiri.
Masih di kawasan tersebut, ada juga kolam renang, agrowisata ikan koi, dan perkebunan kopi dari PT Perkebunan Karanganyar. "Jadi betul-betul kawasan wisata yang terintegrasi," ujar Suwandito.
Pengembangan pantai Serang, dilakukan perjanjian kerja sama dengan Perhutani. Diharapkan Perhutani maupun pemda dapat menggandeng investor untuk menggarap pantai dengan pasir putih sepanjang 3 km itu.
Ada banyak wahana wisata di sana, seperti permainan pasir, pelestarian penyu, layang-layang, jogging track, larung sesaji, dan lainnya.
"Di sana juga tempat tinggal Suprijadi, pahIawan nasional yang gugur karena memberontak terhadap pemerintahan kolonial Jepang. Jadi di sana juga bisa menjadi wisata sejarah," ujarnya. Perhutani bisa bekerja sama dengan Desa Wisata dalam pengembangan kawasan tersebut.
Sedangkan pengembangan Agrowisata Sirah Kencong, melibatkan swasta dan BUMN. Di sana ada industri peternakan sapi perah Greenfield, kebun teh PTPN XII, dan Perhutani.
Wisatawan yang datang ke Kebun Teh Bantaran dapat melihat keasrian kebun serta proses petik daun teh dan produksinya. "Teh Ken terkenal dan dieskpor ke luar negeri, seperti Jepang," kata Bupati Rijanto,
Manajer Kebun Bantaran PTPN XII Supaji mengatakan pihaknya mengembangkan kawasan kebun tersebut untuk pariwisata. Wisatawan dapat mengunjungi kebun tersebut untuk melihat pemandangan di sana, juga mengetahui proses produksi dari daun teh menjadi teh siap seriuh.
Begitu pula di peternakan Greenfields. Di sana, wisatawan dapat mengetahui proses usaha ternak sapi perah, mulai dari cara merawat sapi hingga pemerahan susu,
"Di sana juga akan dibangun institute peternakan sapi perah oleh Greenfields," kata Suwandito,
Head of Farm FT Greenfields Indonesia Heru Prabowo mengatakan dalam suatu kesempatan membenarkan sinyalemen tersebut. PTGreenfield Indonesia mendirikan Greenfields Institute of Dairy Farm dengan tujuan dapat menularkan keberhasilan perusahaan tersebut dalam mengusahakan peternakan sapi perah baik secara teknik maupun manajemen, terutama dari sisi keuntungan.
Bupati Blitar Rijanto menegaskan dengan dibangunnya peternakan sapi perah oleh Greenfield maka diharapkan dapat menyejahterahkan masyarakat dan petani di Blitar dengan menjadi tenaga kerja di pabrik maupun memasok pakan sapi untuk memenuhi kebutuhan usaha ternak Farm II perusahaan tersebut.
"Kami juga minta Greenfield mengembangkan peternakan untuk kegiatan pariwisata, eduwisata, bersamaan usaha pariwisata kebun teh milik PTPN XII," ujarnya
Kebun milik Perhutani di sana juga layak dikemas menjadi objek wisata. Kawasan cocok untuk digunakan camping. Di sana wisatawan dapat mendaki gunung hingga mencapai puncak Kejora sehingga dapat melihat keindahan Whngi dan sekitarnya serta Bendungan Karangkates.
Di Perkebunan Kawisari juga riikembangkan untuk objek wisata agro dengan kopi robusta sebagai unggulannya. Pemilik kebun sudah memelihara luak untuk memproses kopi di sana menjadi kopi luak. Di sana juga ada air terjun yang indah sehingga membuat betah wisatawan yang berkunjung.
Pemda mendorong pembangunan pariwisata lewat regulasi yang kondusif serta stimulasi pembangunan infrastruktur, sedangkan swasta dan BUMN membangun konten pariwisata.
Pemkab Blitar juga betul-betul serius menggarap sektor perekonomian ini. Karena itulah, pengembangan sektor pariwisata masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
APBD Kab. Blitar banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur sektor parawisata. "Seperti akses jalan menuju Sirah Kencong saja, kami anggarkan Rp12 miliar," kata Rijanto.
Dia berharap, percepatan pembangunan di Kab. Blitar, terutama pariwisata, akan dapat dipacu jika jalur lingkar selatan terealisasi sehingga akses dari dan menuju Blitar menjadi lebih mudah.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto mengatakan jika pembangunan bandara di Kab. Kediri berhasil direalisasikan, maka arus kedatangan wisatawan ke Blitar dari berbagai daerah juga lebih mudah.
Untuk "berlian" bisa mengkilap, maka diperlukan upaya yang serius dari berbagai stakeholder untuk "menggosok"nya agar terlihat cemerlang dan diminati wisatawan. (k24)

 
Potensi wisata di daerah tersebut berpeluang dikembangkan menjadi destinasi unggulan karena berlimpah, mulai dari alamnya, peninggalan purbakalanya sehingga dikenal sebagai &#34;Kabupaten Seribu Candi&#34;, seninya, maupun kulinernya. 

Fokus Daerah Pemkab Blitar Genjot Sektor Pariwisata Jadi Destinasi Wisata Nasional

Informasi Diunggah