Bisnis, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memperkirakan perlu waktu 10 minggu sejak pernyataan kondisi keadaan darurat untuk mematikan sumur YYA-1 di lapangan YY, blok Offshore North West Java (ONWJ), lepas Pantai Utara Jawa atau tepatnya pada akhir September 2019.
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu mengatakan Pertamina akan upaya tersebut akan mempermudah perseroan untuk mengatasi masalah gelembung gas yang menyebabkan tumpahan minyak.
Dia menambahkan, pihaknya akan mengebor relief well di dekat sumur YYA-1 menggunakan rig baru yakni Rig Suhana. Dari relief well akan dilakukan pengeboran menggunakan rig suhana secara horizontal hingga melintasi sumur YYA-1. Setelah itu, semen akan diinjeksi ke dalam sumur YYA-1 bersumber dari relief well.
Rig Suhana ditargetkan sampai di lokasi pada Sabtu (27/7) atau 1 hari lebih cepat dari rencana awal. Adapu...