Bisnis, JAKARTA — Tingginya hambatan dagang di sejumlah negara tujuan ekspor menjadi momok bagi pelaku industri pulp dan kertas Indonesia.
Yustinus Andri [email protected]
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia Aryan Warga Dalam mengatakan, kertas dan pulp asal Indonesia kerap menjadi korban kebijakan pengamanan perdagangan negara lain. Akibatnya, nilai ekspor pulp dan kertas diproyeksi hanya tumbuh 5% secara tahunan pada tahun ini. Tahun lalu, total nilai ekspor komoditas itu mencapai US$7,26 miliar.
“Produk kertas kita sangat sering dikenai bea masuk yang tinggi dan hambatan nontarif di negara mitra. Kondisi ini menjadi kendala tersendiri bagi industri kami,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (21/7).
Dia menambahkan, beberapa negara yang menerapkan kebijakan hambatan dagang berupa tudingan praktik dumping d...