Bisnis, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia berharap kabinet pemerintahan baru periode 2019—2024, yang segera diumumkan, tidak terlalu mengintervensi terhadap mekanisme harga tiket.
Bayu Sutanto, Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), mengatakan intervensi yang dilakukan terlalu berlebihan bisa membuat ruang gerak industri penerbangan menjadi terbatas. Dengan demikian, tarif tiket menjadi cenderung stagnan.
“Harapan kami, jangan intervensi mekanisme pasar yang sudah berjalan melalui harga tiket. Cukup evaluasi berkala atas TBA [tarif batas atas] yang sensitif atas pergerakan kurs mata uang asing dan harga avtur,” kata Bayu, Senin (21/10).
Dia menuturkan pemerintah justru diharapkan upaya intervensinya atas komponen biaya...