Bisnis, JAKARTA — Kontribusi manufaktur sepanjang 5 tahun terakhir cenderung menurun. Stagnasi penggunaan teknologi mesin dan gagalnya pemerintah menstimulasi ekspansi produksi dinilai menjadi penyebabnya.
Andi M. Arief [email protected]
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo menyatakan peremajaan mesin di beberapa industri tidak dilakukan, sehingga produktivitasnya rendah.
Minim akses pendanaan menghambat peremajaan mesin.
“Impor mesin saja sudah mahal karena harga mesin, pajak-pajak, hingga biaya financing-nya juga mahal, dan biasanya tidak bisa financing jangka panjang. Hanya sedikit perusahaan yang bisa menanggung biaya-biaya itu,” kata Wakil Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani kepada Bisnis, baru-baru ini.
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) lokal belum memiliki keahlian untuk mengoperasikan mesin impor itu. ...