BREN

INDUSTRI KOMPONEN PESAWAT Rolls Royce Tertarik Bangun Pabrik di RI
JAKARTA &mdash; Produsen mesin pesawat Rolls Royce berencana membangun pabrik mesin dan suku cadang pesawat di Indonesia dengan menjalin kerja sama operasi bersama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
Direktur Utama PT GMF AeroAsia Juliandra Nurtjahjo mengatakan kerja sama dengan pabrikan asing itu merupakan rencana perseroan untuk jangka panjang.
Apalagi, GMF baru saja mendapatkan sertifikat untuk mengelola pusat logistik berikat (PLB). &ldquo;Kami kan sudah punya izin PLB, tentunya harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Makanya, kami juga punya rencana untuk joint operation atau joint venture dengan pabrikan di luar, salah satunya itu Roll Royce,&rdquo; katanya di Jakarta, Kamis (20/10).
Juliandra menjelaskan rencana Rolls Royce untuk membangun pabrik di Indonesia itu masih dalam proses analisa bisnis dan legalitas. Menurutnya, Rolls Royce masih belum menentukan tempat untuk membangun pabrik mesin dan suku cadang pesawat.
Namun, dia menegaskan Rolls Royce tetap akan menjalin kerja sama bisnis dengan GMF, di manapun tempat pabrik itu akan ditempatkan. Rencananya, penandatanganan kerja sama tersebut akan terealisasi pada akhir tahun ini.
&ldquo;Mereka sebenarnya sudah melihat di Cengkareng, tetapi ternyata mereka juga ingin mencari opsi lainnya di tempat lain, apakah itu Batam atau daerah lainnya. Namun yang pasti, akan menggandeng GMF,&rdquo; tuturnya.
Juliandra menambahkan kerja sama antara GMF dan Rolls Royce tersebut akan terkait dengan kapasitas perawatan. Rencananya, perawatan mesin Rolls Royce milik PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan dilakukan oleh GMF dan Rolls Royce.
Selain Rolls Royce, GMF juga menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus. Nantinya, Airbus akan memanfaatkan jasa PLB yang dikelola oleh GMF. Asal tahu saja, luas lahan PLB yang dikelola GMF mencapai 97 ha.
PUSAT LOGISTIK BERIKAT
Sejalan dengan itu, Juliandra optimistis fasilitas PLB yang diberikan pemerintah kepada GMF akan dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia seperti mendatangkan devisa, peningkatan kontribusi pajak yang meningkat hingga menciptakan lapangan kerja baru.
&ldquo;Ini [PLB] terobosan yang sangat bagus karena bisa memperpendek waktu perawatan kami. Dengan waktu perawatan yang pendek, kapasitas perawatan kami juga ikut meningkat. Tak hanya itu, saya yakin daya saing kami di dunia juga bakal meningkat,&rdquo; ujarnya.
PLB yang dikelola GMF menawarkan berbagai fasilitas untuk melayani kebutuhan produksi, sekaligus membuka kesempatan yang besar untuk area trading logistik dalam industri aviasi.
Fasilitas tersebut antara lain fasilitas Just in Time. Dengan fasilitas tersebut, proyek menjadi mudah, dan proses dwelling time dapat ditekan maksimal selama 24 jam. Alhasil, kebutuhan komponen pesawat dapat tersedia dengan cepat.
Fasilitas tersebut akan menguntungkan, terutama maskapai yang melakukan perawatan pesawat mengingat kecepatan distribusi material menjadi fokus utama dari para pelaku bisnis perawatan pesawat (maintenance, repair and overhaul/MRO).
Keuntungan lainnya dari PLB adalah kegiatan penimbunan barang dari pelaku industri kini menjadi lebih mudah, dan pelaku industri juga mendapatkan penangguhan bea masuk dan pajak, jika bertransaksi di dalam wilayah PLB. (Ringkang Gumiwang)

 
JAKARTA — Produsen mesin pesawat Rolls Royce berencana membangun pabrik mesin dan suku cadang pesawat di Indonesia dengan menjalin kerja sama operasi bersama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. 

Industri Komponen Pesawat Rolls Royce Tertarik Bangun Pabrik di Ri

Informasi Diunggah