Berita palsu dan misinformasi pada saat ini tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Salah satu persoalan adalah kecepatan penyebaran berita palsu tersebut. Ketika situs berita terpercaya atau layanan pemeriksa fakta membantah suatu berita palsu, kebohongan tersebut bisa jadi sudah menyebar terlalu jauh, berkat penyebaran di media sosial dan layanan pesan instan.
Salah satu pemecahan yang disarankan untuk mengatasi masalah penyebaran berita palsu ini adalah lewat deteksi otomatis. Facebook sedang mengembangkan algoritme untuk mengenali berita palsu, tetapi sejauh ini tampaknya belum banyak kemajuan memuaskan.
Sekelompok peneliti dari CSAIL (Computer Science and Artificial Intelligence Lab, Laboratorium Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan) di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan QCRI (Qatar Computing Research Institut, Institu...