Meskipun mungkin tidak terlalu akurat, kita biasa- nya bisa mengenali emo si dan keadaan jiwa orang lain dari ekspresi muka dan suaranya.
Pekerja medis yang terlatih bisa mengenali gejala-gejala penyakit jiwa dari temu muka langsung.
Bagaimana bila kemampuan ini diajarkan pada ponsel pintar? Inilah yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, baru-baru ini.
Dalam laporan berjudul Measu ring Depression Symptom Seve rity from Spoken Language and 3D Facial Expressions, Albert Haque, Michelle Guo, Adam S. Miner, dan Li Fei-Fei dari Universitas Stanford mendes kripsikan metode pendeteksian gejala depresi yang berpotensi untuk ditanamkan ke peranti seperti ponsel pintar.
Laporan tersebut dipublikasikan di repositori Arxiv.org pada 21 No vember lalu.
Kemampuan deteksi otomatis ini memiliki beberapa keuntung an. Selain bisa mengen...