BREN

Bisnis, BATAM &mdash; Pemerintah didorong untuk memberikan banyak kemudahan dan insentif kepada semua investor.Tidak hanya kepada calon investor yang akan masuk saja, tapi juga investor yang sudah lama menanamkan modalnya di Indonesia, terlebih lagi banyak yang merupakan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (PBPB).&ldquo;Menurut saya, memang jangan hanya investor yang mau relokasi pabrik saja yang diberikan kemudahan untuk mendatangkan barang modal dan bahan bakunya. Tetapi alangkah baiknya, treatment yang serupa diberikan juga kepada existing investor yang akan melakukan perluasan pabrik,&rdquo; kata Wakil Koodinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hioeng Kamis (10/10).Perang dagang antara Amerika Serikat dan China, sambungnya, sejauh ini belum tahu kapan akan berakhir. Khusus Batam banyak penanam modal asing (PMA) yang statusnya adalah perusahaan EMS (Electronics Manufacture Service) dan akibat perang dagang tersebut juga sering mendapatkan pesanan dari pembeli di Amerika Serikat.Oleh karena itu, permudah perizinan di bidang importasi bahan baku dan barang modal, sehingga pesanan-pesanan dari pelanggan di AS terus berdatangan. Apalagi Batam bisa memanfaatkan free trade agreement (FTA) Indonesia Amerika Serikat dengan minimal local content 35%.&ldquo;Sebagai contoh satu perusahaan asal Hong Kong yang relokasi dari China, dalam waktu singkat sudah sukses produksi home appliance khusus untuk pasar AS, dengan memanfaatkan FTA kita dengan Amerika Serikat,&rdquo; jelasnya.Kemudian, dalam beberapa bulan ke depan perusahaan tersebut juga mendapatkan orderan untuk memproduksi home appliance lainnya. Pada awal tahun depan diperkirakan jumlah tenaga kerja dibutuhkan smpai dengan 1.000 orang. Padahal perusahaan itu beroperasi belum genap 9 bulan tetapi perkembangan cukup pesat.&ldquo;Ke depan pasti dibutuhkan tambahan barang modal yang mngkin bukan baru [relokasi dari China],&rdquo; katanya.Model Investor seperti inilah yang HKI Kepri usulkan untuk mendapatkan perhatian khusus dan insentif dari pemerintah sehingga lebih banyak produk yang akan dibuatkan di Batam.Sebagaimana diketahui bersama, katanya, saat ini negara- negara pesaing juga menawarkan insentif yang sangat menarik.Misalnya, Malaysia yang barubaru ini merilis insentif pajak untuk perusahaan baru dengan tarif sampai dengan 5% selama 10 tahun.Lalu Thailand juga meluncurkan paket relokasi yang dikenal dengan Thailand Plus dengan skema pengurangan pajak penghasilan sampai 50% dan hibah untuk peningkatan tenaga kerja.&ldquo;Vietnam juga memberikan banyak kemudahan dan kenyaman dalam berusaha sehingga tidak heran 26 relokasi China masuk ke Vietnam,&rdquo; katanya.Padahal negara tersebut sudah mendapatkan limpahan akibat perang dagang, tetapi mereka tidak henti-hentinya memanjakan investor dengan skema yang sangat menarik. Selain dari insentif perpajakan, pemerintah juga harus mampu mendatangkan perusahaan Global Supply Chain di Batam. (k41)


Tidak hanya kepada calon investor yang akan masuk saja, tapi juga investor yang sudah lama menanamkan modalnya di Indonesia, terlebih lagi banyak yang merupakan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (PBPB).

Investasi Daerah : Investor Perlu Peroleh Banyak Kemudahan

Akses konten artikel berbayar ini

Info lanjut hubungi: 081234567890 / [email protected]

Informasi Diunggah