BREN

Bisnis, PEKANBARU &mdash; Layanan air bersih masih menjadi masalah besar yang harus segera dibenahi di Tanah Air. Selain perusahaan negara atau PDAM, pihak swasta juga sudah banyak berperan dalam bidang jasa kebutuhan dasar itu.PT Adhya Tirta Batam, perusahaan air bersih yang sudah beroperasi sejak 1995 silam di Batam, adalah salah satu yang berkecimpung di bisnis ini.Kepada Bisnis, Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam Benny Andrianto menjelaskan strategi perseroan dalam menghadapi hambatan di tengah upaya peningkatan layanan kepada masyarakat. Berikut kutipan wawancaranya:Apa persoalan utama yang menghambat investasi air bersih di Indonesia?Dukungan fasilitas kepada SPAM [sistem penyediaan air minum] belum optimal.Pemerintah seharusnya memperhatikan hak rakyat atas air sesuai dengan UU Sumber Daya Alam (SDA) yang baru, dengan cara mendukung dan memprioritaskan SPAM.Hanya dengan cara ini, hak rakyat atas air dapat dipenuhi dengan baik. Ironisnya, dalam UU SDA, SPAM termasuk dalam kebutuhan usaha, padahal seharusnya kebutuhan bukan usaha.Akibatnya, proses perizinan mendapatkan pengambilan air baku menjadi lebih sulit dan lebih mahal. Ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah agar cakupan pelayanan melalui SPAM dapat terus ditingkatkan.Apa kemudahan yang diperlukan investor agar mau masuk bersamasama Pemda mengelola layanan air bersih?Pertama, pengelolaan air bersih merupakan proses yang butuh pengembalian jangka panjang dan investasi yang tidak sedikit. Investor hanya membutuhkan kepastian hukum.Kedua, mari kita singkirkan dikotomi antara swasta dan BUMN/ BUMD. Keduanya adalah badan usaha yang samasama cari untung. Pada akhirnya, yang perlu diperhatikan adalah hasil akhir dari tujuan kerja sama itu sendiri, bukan pada pengelolanya.Seberapa efisien dan seberapa profesional memberikan dampak positif sesuai dengan target pemerintah dan harapan masyarakat banyak.Bagaimana inovasi teknologi ATB dalam pengelolaan air bersih di Batam?ATB telah menyusun rencana induk pengembangan inovasi teknologi jangka panjang sejak awal 2000-an. Pada 2012, ATB mulai menerapkan konsep Smart Water Management System berbasis teknologi 4.0 dalam bentuk ATB Enterprise System (AES).AES mengintegrasikan sejumlah sistem operasi dan sistem back office dalam satu Enterprise System dan terus berkembang menyesuaikan tingkat kebutuhan layanan.Smart Water Management System yang kami terapkan telah menggunakan IoT [Internet of Things], sehingga masuk kategori Revolusi Industri 4.0. Sistem ini yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, dan sedang dalam proses paten.Dengan teknologi ini, seluruh proses dari hulu ke hilir bisa dikendalikan dengan kendali jarak jauh. Operator dapat mendeteksi kekuatan aliran dan tekanan air, debit air, kapasitas dan kualitas air yang diproduksi.Efektivitas dan efisiensi pengelolaan air bersih yang dilakukan ATB juga bisa dilihat dari sisi lain. ATB saat ini memiliki jumlah pelanggan lebih dari 280.000, dengan cakupan pelayanan 99,5%, dan tingkat kontinuitas layanan 23,7 jam per hari.Bagaimana dengan layanan air bersih ke depannya di Batam?Untuk memberikan kepastian bagi investasi, ketersediaan air baku harus dipersiapkan untuk kebutuhan jangka panjang, paling tidak 50 tahun ke depan. Batam buth tambahan air bersih 5.000 liter/detik.Di samping keterbatasan air baku, status konsesi ATB akan segera berakhir pada 2020. Selama 3-4 tahun terakhir, seharusnya pemerintah telah mempersiapkan skenario pengelolaan air pasca-2020.Hal ini menjadi penting kaitannya dengan keberlanjutan kualitas layanan air yang baik kepada pelanggan.Sejauh ini Batam dikenal sebagai kota dengan tingkat layanan air terbaik di Indonesia.Masa injury time ini adalah masa yang paling penting, sehingga kualitas layanan air tidak semakin menurun, sehingga pelanggan menjadi korban akibat ketidakpastian sikap dari pemerintah.Pewawancara: Irsad Sati &amp; Arif Gunawan

Bisnis, PEKANBARU — Layanan air bersih masih menjadi masalah besar yang harus segera dibenahi di Tanah Air. Selain perusahaan negara atau PDAM, pihak swasta juga sudah banyak berperan dalam bidang jasa kebutuhan dasar itu.

Investor Butuh Kepastian Hukum

Akses konten artikel berbayar ini

Info lanjut hubungi: 081234567890 / [email protected]

Informasi Diunggah