BREN

&nbsp;
KENDARAAN NIAGA Penjualan Truk Belum Bertenaga
JAKARTA &mdash; Kinerja penjualan truk hingga kuartal ketiga tahun ini masih belum bertenaga, tercatat penjualan seluruh segmen hanya mencapai 49.402 unit, menurun 14,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 56.621 unit.
Kahfi <a href="mailto:kahfi@bisnis.com">kahfi@bisnis.com</a>
Kendati para pemasar truk tetap optimistis sepanjang paruh kedua tahun ini, realisasi penjualan menggambarkan kondisi sebaliknya. Perbaikan yang diharapkan terjadi pada paruh kedua masih belum tampak.
Dari tiga segmen, penjualan truk ringan dan medium belum menggembirakan. Hanya segmen truk berat sudah mulai memetik pertumbuhan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen truk ringan yang diisi mobil distribusi barang jarak menengah, selama tiga kuartal tahun ini mencatatkan penjualan sebanyak 38.564 unit. Volume itu melemah 17,08% dari kurun waktu yang sama tahun lalu sekitar 46.508 unit.
Sementara truk medium yang mayoritas digunakan pada sektor komoditas dan distribusi jarak jauh, sepanjang Januari sampai September tahun ini menorehkan angka penjualan sekitar 4.724 unit. Jumlah itu melorot 15,6% dari capaian periode sama tahun lalu sekitar 5.602 unit.
Adapun segmen truk berat yang sebagian besar mengemban peran pada sektor konstruksi dan pertambangan, mulai mencatatkan pertumbuhan melalui volume penjualan sekitar 6.114 unit selama sembilan bulan tahun ini. Dengan hasil itu, terjadi pertumbuhan 10,9% mengingat pada periode yang sama tahun lalu volume penjualan hanya sekitar 5.511 unit.
Direktur Marketing Mitsubishi Fuso Truck &amp; Bus Corporation (MFTBC) Duljatmono mengungkapkan sejauh ini pasar truk masih sulit membaik. Menurutnya, hampir seluruh sektor yang mengandalkan mobilitas truk mengalami hambatan.
Dia mengatakan, sebelumnya pelaku industri optimistis terjadi perbaikan signifikan pada paruh kedua tahun ini. Namun, lanjut Duljatmono, belum terdapat permintaan yang besar dari seluruh sektor, baik komoditas, konstruksi, hingga pertambangan.
&ldquo;Kami menyimpulkan walau pertumbuhan ekonomi dianggap positif dengan indikator makro yang stabil, namun belum melecut pergerakan sektor yang biasa digarap pemain truk,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/10). Data Gaikindo menggambarkan terjadi perbaikan dari segmen truk berat.
Akan tetapi, simpul Duljatmono, bukan berarti sektor pertambangan telah bangkit. &ldquo;Memang harga barang tambang telah membaik, tapi belum mendorong pengusaha untuk kembali berinvestasi,&rdquo; katanya.
Duljatmono mencermati kenaikan pada angka penjualan diler sebagai upaya antisipasi karena untuk realisasi pembelian truk dari sektor pertambangan masih minim.
Sementara itu, Presiden Direktur UD Trucks Indonesia Valery Muyard juga mengamini kondisi pasar truk yang tak bergairah belakangan ini.
UD Trucks yang biasanya bermain di sektor pertambangan kini mulai melirik ceruk lebih besar di sektor transportasi dan logistik.
&ldquo;Memang sektor pertambangan belum ada perbaikan, masih jatuh. Namun kami mempersiapkan untuk merambah sektor distribusi dan konstruksi,&rdquo; katanya.
PANGSA PASAR
Di sisi lain, dari ketiga pemain besar pasar truk, seluruhnya didera pelemahan. Ketiga pemain itu ialah Mitsubishi, Hino, dan Isuzu.
Mitsubishi dengan merek Fuso mampu mencatatkan penjualan dari keseluruhan segmen mencapai 23.141 unit sepanjang Januari sampai September tahun ini. Volume itu melemah 18,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 28.418 unit.
Prinsipal yang masih bernaung di bawah bendera PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) itu banyak mencaplok segmen truk ringan.
&ldquo;Kami tidak menargetkan pertumbuhan tahun ini, kondisinya sulit,&rdquo; tegas Duljatmono.
Sementara itu, Hino membuntuti di posisi kedua dengan capaian penjualan sebanyak 14.413 unit. Kinerja Hino mengalami pelemahan tipis sebesar 0,4% dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 14.482 unit.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) mengungkapkan perusahaan bisa bertahan dengan merajai segmen medium.
&ldquo;Itu sebuah prestasi mengingat pasar yang lesu.&rdquo; Ernando Demily, Wakil Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku prinsipal resmi Isuzu di Indonesia mengungkapkan sejauh ini dinamika pasar truk belum bisa terkerek dengan indikator perbaikan ekonomi.
Pasalnya, sejauh ini pemerintah belum juga menggenjot pembangunan infrastruktur. &ldquo;Karena itu satu-satunya penyelamat bagi pasar truk.&rdquo; Selama sembilan bulan tahun ini, Isuzu menorehkan penjualan truk sebanyak 8.258 unit. Volume itu menurun 16,3% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu sebesar 9.868 unit.
Perkembangan Pasar Truk Nasional (Unit)
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
2011
</td>
<td>
119,951
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2012
</td>
<td>
143,255
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2013
</td>
<td>
139,515
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2014
</td>
<td>
116,096
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2015
</td>
<td>
74,769
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2016*
</td>
<td>
49,402
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Pangsa Pasar Truk 2016 (Unit)
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
Mitsubishi
</td>
<td>
23,141
</td>
<td>
47%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Hino
</td>
<td>
14,413
</td>
<td>
29%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Izusu
</td>
<td>
8,258
</td>
<td>
17%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Lainnya
</td>
<td>
3,59
</td>
<td>
7%
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
*Jan-Sep Sumber: Gaikindo, diolah Bisnis/Ilham Nesabana

 
JAKARTA — Kinerja penjualan truk hingga kuartal ketiga tahun ini masih belum bertenaga, tercatat penjualan seluruh segmen hanya mencapai 49.402 unit, menurun 14,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 56.621 unit. 

Kendaraan Niaga Penjualan Truk Belum Bertenaga

Informasi Diunggah