Bisnis, JAKARTA — Kebutuhan tenaga kerja sektor manufaktur pada tahun ini tumbuh 2,5% menjadi 619.732 orang. Adapun, kebutuhan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) atau level operator mendominasi 67,95% atau 421.120 orang. Namun, ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri membuat tenaga kerja level menegah menjadi langka.
Untuk mengetahui lebih mendalam masalah itu, Bisnis mewawancarai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto. Petikannya:
Seberapa urgen tenaga kerja level menengah?
Kita sudah di pasar bebas Asean [Association South East Asian Nation]. Di Pasar bebas Asean itu lalu lintas tenaga kerja tidak bisa dibatasi. Makanya, Undangundang Ketenagakerjaan mau atur mengenai itu, tapi kita harus siap juga mengisinya.
Kalau dilihat di industri...