BREN

JAKARTA &mdash; Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham tengah menyiapkan peraturan menteri tentang MoU dengan Uni Eropa soal produk indikasi geografi s atau IG.
Direktur Merek dan Indikasi Geografi s Kemenkumham Fathlurachman mengatakan dalam kurun 2012&mdash;2016 proyek fasilitas kerja sama perdagangan Uni Eropa-Indonesia (TCF) telah memberikan dukungan yang signifi kan terhadap upaya pemerintah untuk mengembangkan sistem IG.
Menurutnya, sinergi dilakukan untuk membantu pihak otoritas nasional dan daerah memperkuat pengetahuan mereka tentang IG. Selain itu, memberikan pembangunan kapasitas kepada para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan manajemen IG.
&ldquo;Khusus dengan Uni Eropa, kami sedang menyiapkan peraturan menteri tentang MoU dengan Uni Eropa, soal produk IG. Nantinya produk yang akan didaftarkan mencapai 40 lebih,&rdquo; tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/6).
Dalam kerangka kerja sama TCF, Kopi Gayo menjadi proyek percontohan untuk pendaftaran perlindungan produk IG Indonesia di Uni Eropa. Kopi Gayo didaftarkan pada 26 Januari 2016 dan setelah melewati masa publikasi, akhirnya terdaftar sebagai IG Indonesia pertama yang dilindungi oleh UE pada 23 Mei 2017.
Kerangka kerja sama TCF mencakup kerja sama di bidang kekayaan intelektual sudah berakhir pada 2016, yang dimulai sejak 2012.
Program kerja sama lanjutan dengan Uni Eropa dilanjutkan dengan program TSF yang masih dalam proses pengesahan dari pihak EU Commission yang akan lebih fokus pada isu Indikasi Geografi s.
Fathlurachman menambahkan didaftarkannya produk IG nasional, otomatis mendorong kinerja ekspornya.
&ldquo;Kita masih punya banyak, seperti minyak kayu putih, gula, garam, dan lainnya. Jadi memang potensinya besar,&rdquo; katanya.
Sebelumnya, dalam pertemuan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly dan 22 Dubes Uni Eropa dia mengapresiasi terdaftarnya Kopi Gayo sebagai bagian IG di Eropa.
Menkumham berharap, produk IG lokal lainnya, dapat terdafar sebagai bagian IG di Eropa.
&ldquo;Terima kasih atas terdaftarnya Kopi Gayo sebagai Indikasi Geografi s di Eropa. Semoga produkproduk lain segera menyusul,&rdquo; ujarnya dalam keterangan pers.
Dalam perundingan intersesi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) di Brussels, 5-9 Juni lalu, KI menjadi salah satu working group yang dibentuk dalam rangka perundingan tersebut.
Dalam perundingan tersebut, terjadi kesepakatan pada pasalpasal yang menjadi proposal Uni Eropa. Sayangnya, proposal yang diajukan oleh Indonesia belum dapat disepakati, mengingat pengajuannya baru dilakukan saat perundingan intersesi tersebut.
Salah satu usulan dari Indonesia adalah tentang transfer teknologi. Selain itu, Indonesia juga mengusulkan akan memasukkan pasal mengenai Genetic Reseurce, Traditional Knowledge and Folklore (GRTKF) pada sesi perundingan berikutnya.
Dalam intersesi kali ini, pihak Uni Eropa mengangkat topik mengenai Pasal 20 UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten. Dalam menjawab hal ini, DJKI telah menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan Paten oleh Pemegang Paten.
Pasal itu soal kewajiban pemegang paten dalam membuat produk atau menggunakan proses di Indonesia. Berbeda dengan pasal lain yang penjabarannya dibuatkan dalam beleid setingkat peraturan menteri, untuk Pasal 20, dijelaskan menggunakan Peraturan Presiden. (David Eka Issetiabudi)

 JAKARTA — Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham tengah menyiapkan peraturan menteri tentang MoU dengan Uni Eropa soal produk indikasi geografi s atau IG. 

Kerja Sama Ri-Ue Permen Mou Produk Ig Disiapkan

Informasi Diunggah