TANGERANG — PT Garuda Indonesia Tbk. optimistis bisa menekan kerugian tahun berjalan menjadi minus US$50 juta pada kuartal IV/2018 seiring dengan keuntungan hasil hedging dan penaikan harga tiket.
Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau sering disapa Ari Askhara mengatakan perusahaan masih memiliki keuntungan dari lindung nilai (hedging) avtur yang memiliki batas akhir hingga Juni 2019. Terlebih, hedging dilakukan saat harga avtur masih rendah.
Di sisi lain, emiten berkode GIAA tersebut juga telah menaikkan harga tiket mendekati 90% dari tarif batas atas (TBA) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Sebelumnya, harga tiket yang dijual hanya 65%-70% dari TBA.
“Mudah-mudahan pada Desember ini kami bisa membuat di bawah US$50 juta dari yang tahun lalu loss US$213 juta. Mudah-mudahan bisa positif,” katanya, Selasa (11/1...