BREN

JAKARTA &mdash; Mayoritas dari 15 bank dengan aset terbesar melanjutkan tren pertumbuhan laba bersih di tengah permintaan kredit yang belum terlalu menggeliat. Penurunan pencadangan dan efisiensi menjadi pendorong utama perolehan laba bank-bank besar tersebut.
Surya Rianto &amp; Krizia P. Kinanti redaksi@bisnis.com
Dari 10 bank yang telah melaporkan kinerja kuartal II/2017, dua bank pelat merah yakni, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mendulang pertumbuhan laba bersih terbesar.
BNI mencatatkan pertumbuhan laba bersih individual sebesar 49,77% menjadi Rp6,22 triliun, sedangkan Bank Mandiri meraup kenaikan laba bersih sebesar 35,6% menjadi Rp9,59 triliun.
Tak hanya dua bank pelat merah itu, dua bank swasta PT Bank Panin Tbk. dan PT Bank OCBC NISP Tbk. juga mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 20% di tengah permintaan kredit sektor swasta yang belum membaik.
Bank Panin mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 25,14% menjadi Rp1,28 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu, sedangkan OCBC NISP meraup kenaikan laba sebesar 23,52% menjadi Rp1,12 triliun.
Padahal, dari segi pertumbuhan kredit, Bank Panin hanya mencatatkan kenaikan sebesar 1,8% menjadi Rp124,33 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. NISP lebih beruntung dengan mencatatkan kenaikan kredit sebesar 16,57% menjadi Rp98,4 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo, menuturkan laba bersih perseroan masih tumbuh signifikan karena ditopang oleh efisiensi dan penurunan pencadangan. &ldquo;Semua angka-angka efisiensi itu sudah tertera dalam neraca keuangan kami,&rdquo; ujarnya.
Selaras dengan Herwidayatmo, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pertumbuhan laba bersih perseroan yang tumbuh melejit juga didorong oleh pengendalian beban atau biaya.
&ldquo;Kalau dilihat, pertumbuhan biaya operasional kami lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan operasional,&rdquo; ujarnya.
Parwati menyebutkan, hal itu bisa terjadi karena terkait dengan upaya peningkatan produktivitas. &ldquo;Selain, mendorong produktivitas, tentunya kami juga fokus untuk melakukan efisiensi proses dan sebagainya,&rdquo; sebutnya.
Kalau ditilik, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) kedua bank itu memang menyusut.
Panin mencatatkan penyusutan BOPO pada kuartal kedua menjadi 80,03% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu sebesar 84%, sedangkan OCBC NISP juga mencatatkan penurunan dari 78,93% menjadi 75,78%.
Untuk bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,4% menjadi Rp10,11 triliun (bank only) dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sempat mengatakan, pendorong laba bersih itu antara lain turunnya biaya pencadangan sebesar 53,3% menjadi Rp936 miliar dibandingkan dengan sebelumnya sebesar Rp2 triliun.
&ldquo;Dari segi bisnis kredit, perseroan masih agak konservatif karena daya beli belum terlalu membaik. Jadi, kami juga fokus menjaga kualitas kredit dengan sangat selektif dalam memilih debitur,&rdquo; ujarnya.
BANK PELAT MERAH
Sementara itu, berbeda dengan bank swasta, bank pelat merah masih mendapatkan kontribusi cukup besar dari kredit terhadap perolehan cuannya.
Dalam paparan kinerja kuartal kedua, Direktur BNI Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan kenaikan laba bersih BNI sebesar 49% ditopang oleh laju pertumbuhan kredit. Penyokong pertumbuhan kredit perseroan mayoritas dari segmen bisnis banking seperti, korporasi swasta, badan usaha milik negara (BUMN), usaha kecil, dan menengah.
&ldquo;Penyaluran kredit korporasi juga banyak menyasar kepada sektor infrastruktur dan pertanian,&rdquo; ujarnya.
Dari segi pertumbuhan kredit, bank berkode emiten BBNI itu mencatatkan kenaikan sebesar 15,4% menjadi Rp412,17 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Di sisi lain, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pertumbuhan laba bersih perseroan ditopang oleh kenaikan dari sisi pendapatan bunga bersih dan pendapatan komisi.
&ldquo;Pertumbuhan kredit menjadi yang paling utama dalam menyokong perolehan laba bersih kami, setelahnya baru pendapatan komisi,&rdquo; ujarnya.
Dia mengungkapkan dalam perolehan laba bersih itu, perseroan juga tetap konsisten dalam mendukung program-program pemerintah. &ldquo;Baik untuk penguatan ekonomi, maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,&rdquo; ujarnya.
Laba Bersih 15 Bank Besar Periode Kuartal II 2016&mdash;2017 (Rp triliun)*
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
&nbsp;
</td>
<td>
Kuartal II/2016
</td>
<td>
Kuartal II/2017
</td>
<td>
yoy%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Permata
</td>
<td>
-840,15
</td>
<td>
616,73
</td>
<td>
&nbsp;
</td>
</tr>
<tr>
<td>
CIMB Niaga**
</td>
<td>
586,06
</td>
<td>
1,092
</td>
<td>
86,49%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BNI
</td>
<td>
4,155
</td>
<td>
6,223
</td>
<td>
49,77%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Mandiri
</td>
<td>
7,077
</td>
<td>
9,597
</td>
<td>
35,60%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Panin
</td>
<td>
1,023
</td>
<td>
1,280
</td>
<td>
25,14%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
NISP
</td>
<td>
914,4
</td>
<td>
1,129
</td>
<td>
23,52%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BTN
</td>
<td>
1,042
</td>
<td>
1,271
</td>
<td>
21,95%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Danamon
</td>
<td>
1,734
</td>
<td>
2,038
</td>
<td>
17,56%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Maybank Indonesia
</td>
<td>
723,23
</td>
<td>
828,6
</td>
<td>
14,56%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BCA
</td>
<td>
9,245
</td>
<td>
10,115
</td>
<td>
9,40%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BRI**
</td>
<td>
9,139
</td>
<td>
9,773
</td>
<td>
6,93%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BJB**
</td>
<td>
745,62
</td>
<td>
716,94
</td>
<td>
-3,84%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BTPN
</td>
<td>
804,3
</td>
<td>
730,36
</td>
<td>
-9,16%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Bukopin**
</td>
<td>
447,94
</td>
<td>
400,9
</td>
<td>
-10,50%
</td>
</tr>
<tr>
<td>
UOB Indonesia**
</td>
<td>
234,12
</td>
<td>
149,24
</td>
<td>
-36,25%
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
*) Data keuangan untuk individual bank, bukan konsolidasi,
**) menggunakan laporan bulanan Mei 2017

 JAKARTA — Mayoritas dari 15 bank dengan aset terbesar melanjutkan tren pertumbuhan laba bersih di tengah permintaan kredit yang belum terlalu menggeliat. Penurunan pencadangan dan efisiensi menjadi pendorong utama perolehan laba bank-bank besar tersebut. 

Kinerja Perbankan Kuartal Ii/2017 Efisiensi Pemacu Cuan

Informasi Diunggah