BREN

JAKARTA &mdash; Sepanjang semester I/2017, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. membukukan pendapatan usaha sebesar Rp37,45 miliar atau turun 30,4% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp53,82 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan tengah tahun, pendapatan emiten berkode saham RELI ini bersumber dari pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek sebesar Rp25,7 miliar, pendapatan kegiatan penjamin emisi efek Rp1,17 miliar, serta pendapatan dividen dan bunga sebesar Rp10,56 miliar.
Pendapatan dari bisnisbrokerageyang menjadi tulang punggung RELI anjlok 44,27% secara year-on-year (yoy) dari Rp46,14 miliar menjadi Rp25,7 miliar.
Setelah dikurangi beban usaha sebesar Rp24,96 miliar, RELI membukukan laba usaha sebesar Rp12,49 miliar.
Lantas, laba komprehensif periode berjalan yang dikantongi perusahaan sekuritas ini tercatat sebesar Rp10,97 miliar per Juni 2017.
Laba tersebut susut 22,85% dibandingkan dengan capaian semester I/2016 yang tercatat sebesar Rp14,22 miliar.
Akibat laba yang tergerus, laba bersih per saham dasar perseroan pun turun dari Rp7,9 menjadi Rp6,1 per saham.
Pada medio Juli 2017, RELI merombak jajaran direksi seiring pengunduran diri Presiden Direktur dan Direktur perseroan Jurgantara Usman dan Anak Agung Gde Arinta Kameswara.
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tersebut, RELI mengangkat Anita sebagai Presiden Direktur dan Sriwidjaja sebagai Direktur sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2021.
Penggantian direksi merupakan komitmen dan salah satu bagian dari upaya pemegang saham dan perseroan untuk meningkatkan kinerja dalam pengelolaan manajemen risiko serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Pasalnya, di bawah kepemimpinan sebelumnya RELI sempat tersangkut kasus pencatutan dan penipuan investasi yang melibatkan mantan karyawan perseroan. Atas kasus tersebut, OJK mengenakan perintah tertulis kepada RELI yang berisi larangan mempekerjakan pegawai yang tidak memiliki izin orang perseroangan sebagai wakil perusahaan efek dalam kegiatan yang mewajibkan izin tersebut.
OJK juga mewajibkan RELI memperbaiki prosedur operasi standar, termasuk melarang pegawai RELI menerima kuasa transaksi dari nasabah. Hasil perbaikan tersebut harus dilaporkan kepada OJK paling lambat tiga bulan sejak akhir Mei 2017. (Ana Noviani)

 JAKARTA — Sepanjang semester I/2017, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. membukukan pendapatan usaha sebesar Rp37,45 miliar atau turun 30,4% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp53,82 miliar. 

Kinerja Semester I Pendapatan RELI Turun 30,4%

Informasi Diunggah