BREN

JAKARTA &mdash; Pemanasan koalisi partai politik untuk menghadapi Pemilihan Presiden pada 2019 yang dilakukan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mulai mencuri perhatian publik.
Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto dikabarkan ingin mendekati Agus Harimurti Yudhoyono, putra Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat. Agus Harimurti disiapkan untuk posisi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang diprediksi kembali maju sebagai calon presiden.
Saat Gerindra tengah menyiapkan berbagai skenario, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan cukup percaya diri menyodorkan sejumlah nama kader internalnya untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo.
Nama-nama yang disiapkan a.l. Irwan Prayitno (Gubernur Sumatra Barat), Ahmad Heryawan alias Aher (Gubernur Jawa Barat), Sohibul Iman (Presiden PKS), dan Anis Matta (mantan Presiden PKS).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan peluang duet Prabowo-Agus Harimurti cukup terbuka.
&ldquo;Ya semua kemungkinan itu masih terbuka. Baik dengan PKS dan PAN [Partai Amanat Nasional] dan bersama-sama, berempat atau bahkan nanti lebih besar mendukungnya. Saya kira ini masih suasana dan situasinya sangat tergantung pada perkembangan ke depan di MK,&rdquo; kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Rabu (26/7).
Soal kriteria cawapres, Fadli menuturkan, yang terpenting sosoknya tersebut harus bisa melengkapi dan bekerja sama dengan Prabowo selain dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Santer SBY dan Prabowo akan bertemu di Cikeas pada hari ini.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid tidak menampik kemungkinan majunya kader partai tersebut untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Dia mengatakan terlepas dari berhasil atau tidaknya judicial review atas UU Pemilu di tingkat Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas pencalonan presiden, Gerindra dan PKS tetap berpotensi untuk berkoalisi pada Pilpres 2019.
Untuk itu dia menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan Gerindra akan mengusung capres Prabowo dengan calon wapres dari PKS.
&ldquo;Kalau Prabowo Capres, maka PKS menjadi Cawapres. Soal siapa cawapres dari PKS? Ya, bisa Irwan Prayitno, Ahmad Heryawan, Sohibul Iman, dan Anis Matta,&rdquo; katanya.
Menurutnya, salah satu dari sederetan nama di atas sangat tepat mendampingi Prabowo. Pasalnya Prabowo yang berasal dari Jawa akan cocok dengan pasangan dari luar Jawa.
Sementara itu, PDI Perjuangan berpeluang mengusung lagi Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengisyaratkan partai itu akan kembali mengusung Jokowi karena hingga kini sosok presiden itu dinilai berprestasi baik.
&ldquo;Tentu kalau kader dalam posisi menjalankan tugasnya sebagai eksekutif dengan prestasi yang baik tentu pasti kita dukung. Jadi itu bukan hal yang perlu didiskusikan,&rdquo; ujarnya di Gedung DPR.
Kendati demikian, dia juga berharap partai pendukung pemerintah saat ini dapat kembali mengusung Jokowi pada Pilpres 2019. Dia menyebutkan bahwa saat ini dibutuhkan pemerintahan yang stabil dengan dukungan yang solid.
&ldquo;Tapi kita butuh pemerintahan yang stabil dan kemudian setelah 2019 atau saat 2019 nanti tentu kita berharap juga ada di koridor yang sama,&rdquo; katanya.
Praktis, sejumlah parpol yang sudah siap mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 adalah Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). (John A. Oktaveri)

 JAKARTA — Pemanasan koalisi partai politik untuk menghadapi Pemilihan Presiden pada 2019 yang dilakukan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mulai mencuri perhatian publik. 

Koalisi Pilpres 2019 Gerindra Naksir Ahy, Pks Siapkan Kader

Informasi Diunggah