JAKARTA — Kalangan petani teh berharap pemerintah kembali mengintensifkan Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN) demi mendongkrak produktivitas menjadi 2,5 ton/ha/tahun.
Nugroho B. Koesnohadi, Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo), mengatakan pelaksanaan program GPATN tersebut dapat mencegah konversi kebun teh yang masif.
Dengan demikian, tambahnya, meskipun ada petani yang mengalihkan komoditasnya, luas total areal kebun teh tetap terjaga karena petani eksisting didorong untuk melakukan ekstentifikasi perkebunannya.
Selain itu, program tersebut dia yakini bisa memperbaiki produktivitas kebun teh nasional yang sekarang berkisar 1 ton/ha/tahun—1,2 ton/ha/tahun.
“Kebun yang sudah merasakan program tersebut produktivitasnya jadi membaik ke 3 ton/ha/tahun. Dengan program ini sedikitnya produktivitas [total] naik sampai 2,5 ...