BREN

JAKARTA &mdash; Perkembangan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah menunjukkan percepatan pertumbuhan pada akhir Oktober 2016.
Dini Hariyanti dini.hariyanti@bisnis.com 
Berdasarkan analisis uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI) per Oktober 2016, total kredit UMKM tumbuh 11,2% menjadi Rp796,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Angka itu meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,3% menjadi Rp781,9 triliun.
Pertumbuhan paling kencang ada di segmen kredit mikro sebesar 17,4% menjadi Rp180,3 triliun. Disusul kredit skala kecil naik 13,8% menjadi Rp237 triliun, serta kredit kelas menengah tumbuh 6,9% ke level Rp379 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, kredit yang identik dengan &lsquo;wong cilik&rsquo; itu akan terus dipacu penyalurannya.
Bank sentral menginginkan perbankan mengalokasikan pinjaman untuk segmen ini mencapai 20% dari total portofolio penyaluran kredit mereka.
&ldquo;Kami akan terus arahkan kepada industri perbankan agar penyaluran kredit UMKM mereka porsinya sampai 20% dari portofolio kredit mereka pada tahun depan,&rdquo; katanya, belum lama ini.
Kantor cabang bank asing (KCBA) tampak paling kesulitan dalam memenuhi mandatory 20% kredit UMKM tersebut. Hal ini dipengaruhi jaringan kantor cabang mereka yang tidak sebanyak bank lokal. Alhasil, daya jangkau kepada segmen UMKM lebih minim.
Oleh karena itu, Bank Indonesia belum lama ini akan membedakan perhitungan penyaluran kredit UMKM untuk kelompok bank asing dengan bank nasional.
KCBA diberikan kelonggaran dengan penggantian penyaluran kredit UMKM menjadi kredit untuk ekspor.
Agus menyatakan, pihaknya masih membahas relaksasi aturan itu. Dia menegaskan, BI akan mencari cara agar mandatory kredit UMKM sebesar 20% ini bisa dipenuhi seluruh bank. &ldquo;Kami terus mendalami bagaimana bentuk relaksasi untuk bank asing itu,&rdquo; ucapnya.
BI mewajibkan tiap entitas bank di Tanah Air menjadi pemain di segmen UMKM. Dalam Peraturan BI (PBI) Nomor 17/12/PBI/2015 disebutkan tiap entitas bank wajib memenuhi kuota penyaluran kredit UMKM sebesar 20% dari total kredit atau pembiayaan secara bertahap.
Rincian tahapannya mulai dari 2013 dan 2014, rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total kredit atau pembiayaan ditetapkan sesuai kemampuan bank yang dicantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB) mereka.
Memasuki 2015, rasio kredit atau pembiayaan UMKM ditetapkan paling rendah sebesar 5%.
Pada tahun ini, rasio kredit atau pembiayaan UMKM ditetapkan paling rendah 10%. Tahun depan ditetapkan minimal 15% hingga pada 2018 nanti ditetapkan paling rendah sebesar 20%.
PENDEKATAN PERSUASIF
Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen UMKM Bank Indonesia, menyatakan saat ini belum ada kebijakan yang mengatur relaksasi penyaluran kredit UMKM bagi KCBA.
Adapun yang dilakukan bank sentral ialah melakukan pendekatan persuasif kepada masingmasing bank.
&ldquo;Tampaknya para bank asing tersebut kemudian memiliki strategi tersendiri untuk memenuhi kebutuhan [mandatory kredit UMKM 20%] tersebut. Kami juga dorong dengan memberi insentif, misalnya memperkenalkan skema-skema hasil kajian kami,&rdquo; ucapnya kepada Bisnis.
Di antara usaha mikro, kecil, dan menengah yang populasinya paling banyak di Indonesia adalah mikro.
Jumlahnya mencapai 57,19 juta, sedangkan usaha kecil 654.222 pelaku, disusul kelas menengah hanya 52.106 pelaku usaha saja.
Potensi UKM dan mikro untuk dikembangkan tidak hanya tampak dari populasinya maupun omzet yang disebut-sebut menyentuh US$500 miliar.
Serapan tenaga kerjanya juga patut diperhitungkan, yakni usaha mikro 104,6 juta orang, usaha kecil 5,6 juta orang, dan menengah 3,9 juta orang.
Penyaluran Kredit UMKM Bank Umum (Rp Triliun)
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
Skala Usaha
</td>
<td>
Oktober
</td>
<td>
Pertumbuhan (%)
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Mikro
</td>
<td>
180,3
</td>
<td>
17,4
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Kecil
</td>
<td>
237
</td>
<td>
13,8
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Menengah
</td>
<td>
379
</td>
<td>
6,9
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Total
</td>
<td>
796,3
</td>
<td>
11,2
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber: Bank Indonesia, Oktober 2016, diolah

 JAKARTA — Perkembangan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah menunjukkan percepatan pertumbuhan pada akhir Oktober 2016. 

Kredit Umkm Pembiayaan �wong Cilik� Semakin Kencang

Informasi Diunggah