BREN

JAKARTA &mdash; Pengoperasian perdana moda transportasi antarterminal berbasis kereta tanpa pengemudi di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng akan dilakukan pada Agustus 2017 atau meleset dari target semula bulan ini.
Pada tahap pertama, moda transportasi antarterminal berbasis kereta tanpa pengemudi (automated people mover system/APMS) atau skytrain di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng akan membawa penumpang dari Terminal 2 ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Public Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) II Yado Yarismano me ngatakan persiapan pengoperasian skytrain sampai kini terus dilakukan.
&ldquo;Karena kemarin kami lebih fokus ke persiapan angkutan Lebaran 2017, maka pengujian skytrain diundur ke akhir Juli. Alhasil, pengoperasiannya juga menjadi mundur ke Agustus,&rdquo; katanya di Jakarta, Senin (10/7).
Namun, lanjutnya, perseroan tetap berkomitmen segera mengoperasikan skytrain.
Bila tidak ada aral melintang, satu rangkaian kereta akan dioperasikan pada pertengahan Agustus 2017 dengan daya tampung mencapai 528 orang.
Sejalan dengan itu, dia menambahkan kesiapan infrastruktur untuk pengoperasian skytrain, seperti rel dan terminal juga sudah hampir rampung. Sampai saat ini, progres pembangunan proyek skytrain dari Terminal 2 ke Terminal 3 sudah mencapai 90%.
SELESAI 2019 
Untuk diketahui, AP II akan membangun jalur skytrain yang dapat menghubungkan seluruh terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Rencananya, jalur skytrain secara keseluruhan akan rampung paling lambat 2019.
Untuk merealisasikan proyek skytrain itu, AP II mengucurkan dana investasi Rp950 miliar. Nilai investasi itu terdiri dari pengadaan rangkaian kereta, dan infrastruktur pendukung.
Untuk pengadaan rangkaian kereta, AP II menyiapkan dana hingga Rp530 miliar. Pengadaan rangkaian kereta dikerjakan PT LEN Industri dengan menggandeng perusahaan asal Korea, Woojin. Adapun, waktu tempuh kereta mencapai 60 km per jam.
Untuk pembangunan infrastruktur seperti jalur rel dan terminal, AP II menunjuk PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dan PT Indulexco, melalui kerja sama operasi dengan nilai pekerjaan mencapai Rp420 miliar.
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan proyek skytrain merupakan bagian dari upaya perseroan untuk menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara transit internasional.
&ldquo;Keberadaan fasilitas skytrain ini jelas akan kian memudahkan perpindahan para penumpang angkutan udara, termasuk para pengunjung bandara dari satu terminal ke terminal lainnya di Bandara Soekarno-Hatta,&rdquo; tuturnya.
Awaluddin mengungkapkan waktu tempuh pergerakan skytrain dari satu terminal ke terminal akan mencapai sekitar 5 menit-7 menit.
Adapun, penumpang atau pengunjung dapat melihat jadwal kedatangan skytrain, melalui aplikasi Indonesia Airport.
Dia menambahkan keberadaan skytrain itu juga akan melengkapi moda transportasi lainnya juga tengah dibangun di Bandara Soekarno-Hatta yakni kereta api bandara. Rencananya, kereta api bandara dari Manggarai-Cengkareng akan beroperasi pada akhir 2017. (Ringkang Gumiwang)

 JAKARTA — Pengoperasian perdana moda transportasi antarterminal berbasis kereta tanpa pengemudi di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng akan dilakukan pada Agustus 2017 atau meleset dari target semula bulan ini. 

Layanan Bandara Soekarno-Hatta Pengoperasian Skytrain Mundur Jadi Agustus

Informasi Diunggah