BREN

LEMBAGA KEUANGAN DIGITAL Partisipasi BUKU III Masih Minim
JAKARTA &mdash; Kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III sebagian besar masih belum mengajukan diri untuk berpartisipasi dalam layanan keuangan digital. Tercatat, baru PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang sudah mendapatkan izin Bank Indonesia.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, sejauh ini kelompok bank BUKU III masih melihat-lihat terlebih dulu untuk memutuskan berpartisipasi dalam Layanan Keuangan Digital (LKD).
&ldquo;Alasannya, untuk berpartisipasi dalam LKD, bank pun harus menyesuaikan dari segi teknologi informasi (TI) agar bisa menjalankan sistem dengan baik,&rdquo; ujarnya pada akhir pekan lalu.
Meskipun begitu, Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi salah satu bank BUKU III yang mulai berpartisipasi dalam LKD tersebut.
Pungky menyebutkan, BTN sudah dimasukkan sebagai agen penyalur bantuan sosial yang mekanismenya menggunakan LKD dan Laku Pandai pada tahun ini.
&ldquo;Sisanya, yang aktif di LKD sejauh ini baru empat bank dari kelompok BUKU IV saja,&rdquo; sebutnya.
Empat bank itu antara lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Ritel BTN Handayani menuturkan, perseroan sudah mendapatkan izin efektif LKD pada 29 Desember 2016. Saat ini, perseroan sedang melakukan proses internal untuk menyesuaikan sistem TI dengan LKD. &ldquo;Tinggal benah-benah internal, kalau sudah beres kami akan langsung launching,&rdquo; tuturnya.
Selain BTN, bank pembangunan daerah (BPD) yang juga ikut terlibat dalam penyaluran bansos non tunai juga sudah mulai mengajukan untuk berpartisipasi dalam LKD.
Pungky mengatakan, hampir semua BPD sudah mengajukan izin untuk berpartisipasi dalam LKD, saat ini BI pun tengah mengkaji kesiapan dari kelompok bank daerah tersebut.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Ahmad Irfan mengaku menjadi salah satu bank daerah yang siap untuk berpartisipasi dalam LKD dan penyaluran bansos nontunai.
&ldquo;Kami akan selalu dinamis untuk terus berkembang, terutama untuk kebijakan pemerintah,&rdquo; ujarnya.
Sebelumnya, pada semester II/2016, BI baru saja memperluas izin bank yang bisa berpartisipasi dalam LKD dari awalnya hanya untuk BUKU IV, diperluas menjadi Bank BUKU III dan juga BPD BUKU I dan II yang menerima mandat sebagai penyalur bansos nontunai.
Sementara itu, pada tahun ini menjadi momentum awal implementasi bansos nontunai. BI pun sudah menyiapkan beberapa agen khusus untuk pembagian sembako.
Pungky menambahkan, salah satu program bansos nontunai tahun ini adalah pembagian beras sejahtera, dulunya bernama beras miskin. Pihaknya menyebutkan sudah menyiapkan 9.427 agen khusus untuk 1,4 juta jiwa. (Surya Rianto)

 
JAKARTA — Kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III sebagian besar masih belum mengajukan diri untuk berpartisipasi dalam layanan keuangan digital. Tercatat, baru PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang sudah mendapatkan izin Bank Indonesia. 

Lembaga Keuangan Digital Partisipasi Buku Iii Masih Minim

Informasi Diunggah