BREN

Ketatnya persaingan industri perbankan membuat tiap bank harus memiliki nilai lebih. Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., menyadari betul hal itu. Ketika kembali ke BNI setelah sempat berpetualan di BRI, Baiquni menilai BNI perlu merevitalisasi nilai-nilai perusahaan.
Menurutnya, kekuatan suatu perusahaan terletak pada corporate culture. Karyawan BNI, paparnya, sempat sangat militan dalam mengurus bisnis tetapi kemudian beralih dengan mengedepankan pelayanan. Sayangnya, ketika meningkatkan kualitas layanan, militansi mencari nasabah justru anjlok.
&ldquo;Ketika saya di BRI, bagaimana caranya dia memenangkan persaingan? Orang-orang BRI itu militan untuk kejar suatu bisnis. Di sini [BNI] dulu seperti itu, tapi mungkin merasa comfort zone, semangat seperti ini menurun, ini yang saya pompa kembali ke teman-teman,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis.
Baiquni menilai BNI selama beberapa tahun terlalu fokus pada layanan dan lupa untuk menangkap peluang bisnis di sekitar outlet perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jarak antara satu sentra kredit misalnya terlalu jauh sehingga menyulitkan nasabah sekaligus kehilangan peluang.
&ldquo;Makanya, tema 2016 kami ialah optimalisasi outlet,&rdquo; tambahnya.
Baiquni mengklaim dengan optimalisasi outlet, sinergi antar-anak usaha dan sinergi antarlini bisnis, pertumbuhan BNI akan lebih agresif lagi.
Seperti diketahui BNI menjadi salah satu bank pelat merah yang kinclong pada kuartal I/2017.
Emiten berkode BBNI ini meraih laba sebesar Rp3,23 triliun, tumbuh 8,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan perusahaan ditopang pertumbuhan kredit yang naik 21,4% (y-o-y) dan pendapatan nonbunga yang tumbuh 14,25% (y-o-y).
Tidak lupa Baiquni berpesan kepada para bankir muda untuk terus menyesuaikan diri dengan kondisi pasar.
Kemampuan adaptif, menurutnya, sangat penting di tengah arus perubahan yang demikian cepat.
Mantan Direktur Keuangan BRI ini pun membagi tips untuk tetap fokus dan bugar. Menurutnya, salah satu kunci seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi ialah merawat mindset yang baik.
&ldquo;Yang mengatur waktu itu kita, jangan kita diatur waktu. Saya mungkin kurang olaraga tetapi saya punya keyakinan, kesehatan paling besar ditentukan oleh mindset, bukan berarti kurang olaraga kita kurang sehat,&rdquo; paparnya.

 Ketatnya persaingan industri perbankan membuat tiap bank harus memiliki nilai lebih. Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., menyadari betul hal itu. Ketika kembali ke BNI setelah sempat berpetualan di BRI, Baiquni menilai BNI perlu merevitalisasi nilai-nilai perusahaan. 

Militansi, Modal Penting Untuk Memenangi Persaingan

Informasi Diunggah