BREN

SRAGEN &mdash; PT Solo Ngawi Jaya berencana membuka secara fungsional jalan tol Solo&mdash;Ngawi seksi Kartasura&mdash;Widodaren sepanjang 64 kilometer untuk arus mudik Lebaran tahun ini.
Jarak fungsional itu terdiri atas Kartasura&mdash;Pungkruk, Sragen sepanjang 35 kilometer, dan Pungkruk&mdash;Widodaren sepanjang 29 kilometer.
Dengan kecepatan rata-rata 60 km/ jam, diperkirakan waktu tempuh dari Kartasura menuju Widodaren mencapai 1,5 jam dalam kondisi lancar.
General Manager Teknik PT Solo Ngawi Jaya Aryo Gunanto menyatakan, sebagian besar ruas yang akan dibuka telah berbentuk rigid pavement atau cor beton permanen.
Sementara itu, seksi Widodaren&mdash; Ngawi belum bisa dibuka karena masih ada lahan yang belum dibebaskan.
&ldquo;Rencananya hanya dibuka sejak pukul 6.00 pagi sampai pukul 05.00 sore dan hanya untuk kendaraan kecil,&rdquo; ujarnya, Minggu (11/6).
Dia menyatakan, jalur mudik bisa dibuka sejak pintu masuk Ngasem, Boyolali hingga ke luar di gerbang tol Sragen.
Selanjutnya, pemudik akan diarahkan ke timur melalui perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur melewati Mantingan dan ke luar di Midodaren.
&ldquo;Belum bisa lanjut sampai Ngawi karena sedang masa konstruksi dan masih ada lahan yang belum bebas,&rdquo; tuturnya.
Jalan tol fungsional merupakan jalan tol yang belum rampung, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sementara dan gratis.
Oleh karena itu, para pemudik diimbau lebih berhati-hati ketika melalui ruas tol fungsional antara lain dengan memperhatikan ketersediaan bahan bakar minyak dan kondisi kendaraan, memperhatikan rambu-rambu, serta lebih waspada pada malam hari karena pagar pengaman belum dipasang.
Berdasarkan pantauan Bisnis, kondisi jalan sejak pintu masuk Ngasem hingga Sragen telah berbentuk cor beton permanen. Namun, di beberapa titik masuk berupa cor dasar (lean concrete) dan sebagian perkerasan kerikil seperti di Donohudan, Boyolali, di pintu masuk Klodran, pintu ke luar Pungkruk, dan proyek Jembatan Kali Pepe.
Aryo menambahkan, pihaknya akan mengerahkan petugas untuk mengatur lalu lintas di pelintasan sebidang yang terdapat di sepanjang tol. Di jalan tol Solo&mdash;Ngawi, terdapat setidaknya 50 pelintasan sebidang yang menjadi perbatasan tol dengan desa setempat.
Perusahaan, katanya, tengah membangun overpass di pelintasan sebidang tersebut. Namun, pembebasan lahan untuk kaki jembatan laying atau fly over belum tuntas sehingga belum dapat digunakan.
Akibatnya, masyarakat masih lalu lalang di dalam tol. Hewan ternak seperti kambing juga terlihat memakan rumput pembatas di tengah tol. Untuk itu, masyarakat pengguna jalan diminta berhati-hati.
Secara umum, progres konstruksi jalan tol Solo&mdash;Ngawi menunjukkan progres signifikan, terutama yang menjadi porsi pemerintah sejak Kartosuro sampai Karanganyar sepanjang 20,80 kilometer yang telah mencapai 96%.
Sementara itu, progres konstruksi paket 1 Karanganyar&mdash;Mantingan sepanjang 35,15 kilometer telah mencapai 78%, dan paket 2 Mantingan&mdash;Ngawi sepanjang 35,15 kilometer telah mencapai 59%. &ldquo;Target kami tahun ini tersambung seluruhnya!&rdquo; (Deandra Syarizka)
Jalur Fungsional Lebaran 2017 Solo&mdash;Ngawi
Progres Konstruksi (terhadap rencana operasi)
<ul>
<li>Seksi pemerintah (Colomadu&mdash;Karanganyar) (21,07 km): 98,21%</li>
<li>Seksi Solo&mdash;Mantingan (35,15 km): 78,85%</li>
<li>Seksi Mantingan&mdash;Ngawi (34,2 km): 55,07%</li>
</ul>
Rencana operasi Desember 2017
Sumber: Kementerian PUPR

 SRAGEN — PT Solo Ngawi Jaya berencana membuka secara fungsional jalan tol Solo—Ngawi seksi Kartasura—Widodaren sepanjang 64 kilometer untuk arus mudik Lebaran tahun ini. 

Mudik Lebaran Solo�ngawi Fungsional 64 Km

Informasi Diunggah