BREN

JAKARTA &mdash; Neraca dagang industri otomotif dengan nomor HS87 pada Semester pertama tahun ini surplus US$186,83 juta, atau naik tipis 1,50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Muhammad Khadafi redaksi@bisnis.com
Tercatat nilai impor Semester I/2017 sebanyak US$3,04 miliar, sedangkan ekspor US$3,22 miliar, sehingga surplus US$186,83 juta.
Dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu, angka surplus tersebut menunjukkan kenaikan 1,50%.
Secara persentase, nilai impor mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan peningkatan nilai ekspor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga barang ekpsor termasuk ongkos kirim (free on board) naik 15,41%.
Sementara itu CIF (cost, insurance, and freight) atau harga barang impor termasuk ongkos kirim naik 16,39%.
Nilai ekspor tertinggi diberikan oleh mobil dengan kubikasi mesin di atas 2.500 cc.
Mobil ini menyumbangkan US$363,10 juta atau berkontribusi terhadap total nilai FOB sebanyak 11,25%.
Berada di urutan selanjutnya, suku cadang untuk perakitan kendaraan bermotor memberikan sumbangsih sebesar US$312,87 juta. Nilai ini setara dengan 9,70% total FOB.
Dari kolom impor, kendaraan logistik dengan kapasitas di atas 45 ton berada pada urutan pertama. Nilai truk yang diimpor secara utuh atau CBU (completely built up) sebesar US$198,36 juta atau 6,53% dari total CIF.
Selanjutnya diikuti oleh suku cadang sebesar US$187,57 juta atau 6,17% CIF.
Menurut Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, negara di kawasan Timur Tengah dan Filipina memberikan kontribusi besar terhadap pasar ekspor.
Hal ini juga seiring dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
&ldquo;Tahun ini secara global diperkirakan ekonomi ada perbaikan,&rdquo; katanya kepada Bisnis, Senin (24/7).
Data internal TMMIN, volume ekspor CBU Toyota naik 23,98% sepanjang Januari&mdash; Mei 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau dari 68.220 unit menjadi 84.578 unit. Model SUV (sport utility vehicle) Fortuner dan sedan Vios masih menjadi tulang punggung ekspor.
Adapun dari data Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi, Vietnam berkontribusi besar terhadap kolom ekspor.
Pada awal tahun ini volume mobil kapasitas sembilan kursi ke bawah yang diimpor dari kawasan Asean ke Vietnam naik tajam hingga 230% lebih dibandingkan dengan awal 2016. Indonesia tercatat sebagai negara importir kedua terbesar di Vietnam setelah Thailand.
KOMPONEN
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) saat ini memasok setidaknya 2.000 set komponen lokal ke Malaysia. Setiap set itu terdiri dari berbagai macam komponen yang digunakan untuk merakit 2.000 unit MPV (multipurpose vehicle) Grand Livina.
&ldquo;Dahulu juga sempat ekspor unit ke Thailand, tapi tidak besar,&rdquo; kata General Manager Marketing Strategy and Communication Division NMI Budi Nur Mukmin.
PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mengatakan hal serupa. Saat ini perusahaan memasok komponen otomotif sejumlah model Honda ke beberapa negara di Asia, seperti Jepang.
Selain itu, komponen dalam negeri juga dikirim ke Amerika Serikat. Namun HPM enggan membuka data volume ekspor komponen lokal perusahaan.
Markekting and After Sales Services Director HPM Jonfis Fandy berharap industri komponen lokal dapat terus digenjot untuk terus menambah volume ekspor. &ldquo;Kalau volume ekspor komponen lokal naik, artinya kan komponen lokal itu kualitas internasional.&rdquo; Apabila melihat data BPS sepanjang enam bulan pertama tahun ini, neraca dagang sempat anjlok pada Februari. Sebab nilai impor mobil dengan kubikasi mesin 1.500 cc&mdash;2.500 cc melonjak tajam, atau dari US$1,51 juta menjadi US$45,87 juta.
Neraca Dagang Otomotif, Semester I (US$)
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
Keterangan
</td>
<td>
2017
</td>
<td>
2016
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Impor
</td>
<td>
3,04 miliar
</td>
<td>
2,61 miliar
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Ekspor
</td>
<td>
3,23 miliar
</td>
<td>
2,80 miliar
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Surplus/Defisit ()
</td>
<td>
186,83 juta
</td>
<td>
184,06 juta
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017 BISNIS/HUSIN PARAPAT

 JAKARTA — Neraca dagang industri otomotif dengan nomor HS87 pada Semester pertama tahun ini surplus US$186,83 juta, atau naik tipis 1,50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Neraca Dagang Otomotif Surplus Semester I Naik Tipis

Informasi Diunggah