JAKARTA - Bisnis asuransi jiwa diyakini masih akan menunjukkan pertumbuhan dua digit pada 2019, yang bakal didorong oleh perolehan premi dari produk unit-linked dan perkembangan sistem digital.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia memproyeksi bisnis asuransi jiwa masih tumbuh dua digit pada tahun depan. Pertumbuhan premi bruto diperkirakan sekitar 12% hingga 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Prediksi ini melihat data pertumbuhan beberapa tahun sebelumnya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Togar Pasaribu melihat premi yang meningkat pada tahun depan didorong oleh produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked.
Hal ini seiring dengan semakin banyak orang yang membeli produk asuransi jiwa tidak hanya untuk proteksi, tetapi juga instrumen investasi.
“Produk asuransi unit linked pada tahun tersebut [2019] diperkirak...