Bisnis, JAKARTA — Hong Kong yang merupakan salah satu kota dengan harga properti tertinggi di dunia terpaksa menurunkan harga pasarannya lantaran terjadinya demonstrasi dan efek perang dagang dari China dan Amerika Serikat.
Salah satu pengembang Hong Kong, Sun Hung Kai Properties mengatakan bahwa harga properti di kotanya mulai tertekan. Pertumbuhan harganya nyaris stagnan bahkan harus turun sampai 25% dari harga pasaran.
Pengembang itu menyebutkan bahwa harga saat ini sama dengan harga 2 tahun lalu. Harga hunian terpaksa ditawarkan lebih rendah, karena sentimen pasar Hong Kong yang menjadi negatif lantaran adanya unjuk rasa besar-besaran.
Selain itu, perang dagang antara China dan Amerika Serikat sejak awal 2018 juga turut menjadi hambatan.
“Harga properti seperti melangkah mundur, terpaksa karena pasarnya melambat selama beberapa bulan terakhir,&r...