BREN

JAKARTA &ndash; PT Pelabuhan Indonesia II memastikan mulai melakukan konstruksi pembangunan Pelabuhan Kijing, Pontianak, pada akhir Agustus tahun ini seiring telah dikantonginya aturan penunjukan langsung untuk menggarap proyek itu.
Aturan itu berupa Peraturan Presiden (Perpres) No.43/2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Elvyn G. Masassya mengatakan pihak nya sedang menyelesaikan pro ses penetapan lokasi (Penlok) Pelabuhan Kijing agar segera dilakukan proses pembebasan lahan.
&ldquo;Perpres penunjukan dari pemerintah sudah kami kantongi untuk proyek Kijing. Konstruksinya nanti akhir Agustus,&rdquo; tuturnya kepada Bisnis seusai Acara Buka Puasa Bersama Pelindo II di Jakarta, Selasa (13/6).
Dia berharap pada akhir Juni 2017 proses penetapan lokasi pembangunan Pelabuhan Kijing sudah selesai. Selanjutnya, proses pembebasan lahan sekitar 200 hektare itu juga dapat segera terselesaikan secara bertahap mulai Juli.
Dani Rusli Utama, Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II, menambahkan pihaknya langsung melakukan sosialisasi dan proses penyelesaian penetapan lokasi setelah keluarnya Perpres. &ldquo;Akhir Juni ini diharapkan Penlok-nya sudah selesai. Target pembebasan lahan berjalan terus. Upaya kita, Agustus ini optimistis konstruksi sudah bisa dimulai,&rdquo; tuturnya.
Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Kijing sangat mendesak guna menurunkan biaya logistik di Kalimantan Barat.
PROYEK STRATEGIS
Pelabuhan Kijing menjadi salah satu proyek strategis nasional karena menjadi pelabuhan pertama di Kalimantan yang berstandar internasional dan berkapasitas besar hingga 2 juta TEUs.
Pelabuhan yang terletak di posisi strategis itu ditargetkan bisa beroperasi 2019 untuk pembangunan tahap pertama.
Laman resmi setkab.go.id menyebutkan pemerintah telah menunjuk Pelindo II untuk membangun Pelabuhan Kijing dengan pertimbangan, bahwa pelabuhan di Kalimantan Barat itu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dilakukan percepatan pembangunan melalui penugasan BUMN.
Presiden Joko Widodo pada 7 April 2017 telah menandatangani Perpres No.43/2017.
Menurut Perpres itu, percepatan pembangunan dan pengoperasian Kijing dilakukan dalam rangka peningkatan konektivitas, pengembangan infrastruktur kemaritiman, dan pengembangan wilayah di Kalimantan Barat.
&ldquo;Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat sebagaimana dimaksud merupakan terminal yang berperan melayani petikemas, multipurpose, dan curah untuk domestik dan internasional,&rdquo; bunyi Pasal 1 Ayat (2) Perpres itu.
Untuk itu, pemerintah menugaskan kepada PT Pelindo II guna membangun dan mengoperasikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat.
Penugasan itu meliputi pendanaan, perencanaan teknis, pengadaan tanah, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, pengusahaan, dan pemeliharaan.
Dalam rangka pelaksanaan penugasan sebagaimana dimaksud, menurut Perpres, BUMN itu menyusun rencana pembangunan dan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat.
Perpres ini juga menegaskan Pelindo II dalam pelaksanaan penugasan sebagaimana dimaksud, dapat bekerja sama dengan badan usaha lain, termasuk anak perusahaan PT Pelindo II, dengan mengikuti kaidah bisnis yang baik.
Sesuai perpes ini, Pelabuhan Kijing diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2019. Pelindo II wajib melakukan relokasi atas infrastruktur jalan yang terkena dampak pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemudian, dalam rangka mengoptimalkan peran Pelabuhan Kijing, untuk pengembangan perekonomian wilayah, menurut Perpres ini, dapat dikembangkan sebagai bagian dari kawasan ekonomi khusus. (Puput Ady Sukarno)

 JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II memastikan mulai melakukan konstruksi pembangunan Pelabuhan Kijing, Pontianak, pada akhir Agustus tahun ini seiring telah dikantonginya aturan penunjukan langsung untuk menggarap proyek itu. 

Pelabuhan Baru Pelindo Ii Garap Kijing Akhir Agustus

Informasi Diunggah