JAKARTA — Kapasitas produksi rayon—bahan tekstil selulosa yang berasal dari ekstraksi serat bubur kayu larut—di dalam negeri diproyeksikan meningkat sekitar 38% menjadi 970.000 ton pada 2019 dibandingkan dengan tahun ini sebesar 700.000 ton.
Redma Gita Wirawasta, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), menuturkan kenaikan kapasitas produksi ini didukung oleh mulai beroperasinya pabrik baru milik Asia Pacific Rayon pada tahun depan.
Asia Pacific Rayon merupakan produsen viscose rayon terintegrasi pertama di Asia mulai dari perkebunan hingga produk seratviscose. Perusahaan tersebut memiliki pabrik berkapasitas 240.000 ton di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
“Selain itu, [pabrik] RUM [Rayon Utama Makmur] juga akan aktif kembali. Pada 2021 nanti [kapasitas produksi nasional] akan naik lagi m...