JAKARTA — Kinerja pasar saham dalam negeri sepanjang tahun berjalan 2019 masih belum cukup kuat, mengingat capaian kinerjanya yang masih di bawah sejumlah bursa saham di Asia Pasifik.
Sepanjang tahun berjalan 2019, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat tumbuh 3,63%.
Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di Asean. Indonesia hanya mampu mengungguli indeks saham Malaysia, yakni FTSE BM yang tercatat -0,31%.
Sementara itu, di Asia Pasific, Indonesia hanya mampu unggul dari Malaysia dan India. Indeks SENSEX India tercatat tumbuh 0,23%. Melebarnya defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) dinilai menjadi pemberat pergerakan IHSG secara year-to-date.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai bahwa defisit neraca berjalan sebesar US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari produk domestik bruto (PDB), yan...