JAKARTA — Emiten pertambangan batu bara PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) optimistis mengantongi pendapatan Rp700 miliar dan laba bersih Rp10 miliar—Rp15 miliar pada 2018 seiring dengan peningkatan volume penjualan.
Direktur Utama Alfa Energi Investama Aris Munandar menyampaikan bahwa manajemen masih kesulitan memprediksi nilai laba karena utang dalam dolar AS menyebabkan perseroan mengalami rugi kurs.
“Jadi kami ada utang dolar AS di anak usaha, kemudian ada penjualan lokal. Ketika dolar AS menguat terhadap rupiah, ada pencatatan rugi kurs yang memengaruhi laba bersih. Padahal secara cashflow masih positif,” paparnya, Jumat (21/12).
Menurutnya, kinerja keuangan itu didorong pertumbuhan volume penjualan sejumlah 700.000 ton batu bara.
Sekitar 50% berasal dari tambang sendiri, yakni PT Alfara Delta Persada (ADP), sedangkan 50% lainnya ...