JAKARTA — Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 berpotensi membengkak seiring dengan risiko penurunan harga komoditas dan kemungkinan keberlanjutan penaikan suku bunga Federal Reserves sebanyak dua kali pada tahun ini.
Mantan Menteri Keuangan sekaligus Chairman Mandiri Institute Chatib Basri mengungkapkan, pelemahan ekonomi China secara tidak langsung dapat memberikan tekanan fiskal melalui risiko kurangnya penerimaan negara dari komoditas.
Penurunan harga komoditas sawit dan batu bara yang terus terjadi dalam beberapa bulan terakhir disebutnya memungkinkan perolehan PNBP akan meleset dari proyeksi.
“Artinya ada kemungkinan risiko budget deficit naik, karena penerimaan dari harga komoditas akan turun dari faktor eksternal. Ruang untuk melakukan ekspansi fiskal tidak akan banyak pada tahun ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/1).