PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum mengha dapi tantangan stabilitas produksi tambang PT Freeport Indonesia karena memasuki masa transisi tambang terbuka ke tambang bawah tanah mulai 2019. Proses transisi tersebut diperkirakan membutuhkan waktu 3 tahun.
Dalam proses transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah otomatis menurunkan produksi konsentrat tembaga dan emas Freeport Indonesia.
Sejak 21 Desember 2018, Inalum secara resmi menguasai 51,23% saham Freeport Indonesia. Selain itu, status Freeport Indonesia berubah dari kontrak karya menjadi izin usaha pertam bangan khusus (IUPK) dan mendapatkan perpanjangan kontrak selama 2x10 tahun hingga 2041.
Selama ini, kontribusi Freeport Indonesia untuk Indonesia dari pajak, royalti, pajak ekspor, dividen, dan pungutan lainnya sebesar US$756 juta pada 2017. Sejak 1992–2017, PTFI telah memberikan ...