Bisnis, JAKARTA — Pemesanan instrumen obligasi negara Indonesia (ORI) seri ORI016 disebut perlu mendapatkan suntikan upaya tambahan karena progres penjualannya yang lambat, yakni baru menyentuh sekitar 30% di sisa 9 hari penawaran.
Dikutip dari laman Investree, Selasa (15/10), penawaran ORI016 yang telah berjalan sejak tanggal 2 Oktober dan akan berakhir pada 24 Oktober 2019 itu mencapai Rp2,6 triliun. Kendati sudah mencapai separuh masa penawaran, penjualan ORI016 belum menyentuh separuh dari target yang dipasang pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah telah memasang target penjualan ORI016 yakni sebesar Rp9 triliun. Target tersebut dipasang karena tahun ini merupakan kali pertama penawaran ORI melalui secara daring. Adapun, ORI016 ditawarkan dengan kupon 6,8% dan bertenor 3 tahun.
Analis Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan lesunya perminta...