Belum lama ini, beredar berita puluhan juta data pribadi penumpang Malin- do Air dan Thai Lion Air diduga bocor dan beredar di sejumlah forum online. Data-data itu disimpan oleh Lion Air Group di AWS, layanan penyimpanan cloud milik perusahaan Amerika Serikat, Amazon.
Kasus dugaan bocornya data pribadi yang dialami oleh Lion Air Group mengingatkan kita kepada kasus yang sama ketika jutaan data pribadi pelanggan perusahaan penerbangan Inggris British Airwasy bocor baru-baru ini.
Perusahaan penerbangan British Airways akhirnya didenda sebesar Rp3,2 triliun oleh Pengawas Data Privasi Inggris. British Airways dinilai lalai memproteksi data pribadi pelanggannya, sehingga dengan mudah di-hack oleh orang–orang yang tidak bertanggung jawab.
Bagaimana dengan kasus dugaan bocornya data pribadi pelanggan yang dialami oleh Lion Air Group? Indonesia hingga saat ini belum la...