BREN

PENURUNAN BUNGA KREDIT Masih Jauh dari Satu Digit
JAKARTA &mdash; Suku bunga kredit bank dari segmen korporasi, ritel, dan kredit pemilikan rumah terus mencatatkan penurunan jelang akhir tahun ini. Namun, peluang penurunan menjadi satu digit pada akhir tahun ini tampaknya masih jauh dari harapan.
Surya Rianto surya.rianto@bisnis.com
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penurunan bunga kredit industri perbankan sampai September 2016 untuk jenis penggunaannya belum sebesar penurunan bunga simpanan.
Untuk bunga kredit modal kerja mencatatkan penurunan sebesar 85 basis poin (bps) menjadi 11,62% dibandingkan dengan akhir tahun lalu, sedangkan untuk bunga kredit investasi susut 76 bps menjadi 11,36%. Lalu, bunga kredit konsumsi turun sebesar 16 bps menjadi 13,72%.
Penurunan itu masih belum sebanding dengan penyusutan bunga deposito bank. Untuk bunga deposito tenor satu bulan sudah susut 83 bps menjadi 6,76% dibandingkan dengan akhir 2015.
Lalu, bunga deposito tenor tiga bulan turun 94 bps menjadi 7,21%, tenor enam bulan susut 112 bps menjadi 7,42%, dan tenor 12 bulan naik 31 bps menjadi 8,89%.
Bank Indonesia (BI) pun sudah menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 250 bps sepanjang tahun ini. Dari posisi BI Rate pada Januari 2016 di level 7,25% sampai perubahan suku bunga kebijakan menjadi 7days repo rate yang sampai bulan ini berada pada level 4,25%.
Roy Armand, Direktur Utama PT Bank Permata Tbk., mengatakan untuk sisa tahun ini, perseroan masih akan berusaha untuk menurunkan bunga kreditnya.
&ldquo;Untuk seberapa besar peluang penurunannya, akan tergantung profil risiko masingmasing debitur,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (20/11).
Bank dengan kode emiten BNLI itu pun sampai Oktober 2016 sudah menurunkan suku bunga kredit rata-rata 100 basis poin (bps) dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Perseroan menurunkan bunga dasar kredit pada segmen korporasi sebesar 100 bps menjadi 10,75%, ritel turun 175 bps menjadi 10,75%, kredit pemilikan rumah (KPR) susut 100 bps menjadi 11,25%, dan kredit konsumsi non-KPR turun 175 bps menjadi 10,5%.
Selaras dengan Bank Permata, sampai akhir September 2016, PT Bank Bukopin pun menurunkan suku bunga dasar kredit lebih besar lagi dengan rata-rata 100 bps.
Untuk segmen korporasi, bank dengan kode emiten BBKP itu sudah menurunkan bunga dasar kreditnya sebesar 100 bps menjadi 11,99% dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Untuk segmen ritel sudah diturunkan sebesar 81 bps menjadi 12,48%, segmen mikro susut 171 bps menjadi 15,3%.
Lalu, untuk kredit konsumsi, bunga dasar kredit KPR sudah diturunkan sebesar 93 bps menjadi 12,09%, sedangkan untuk nonKPR telah disusutkan 85 bps menjadi 12,01%.
Meskipun begitu, Mikrowa Kirana, Direktur Bank Bukopin, masih enggan menyebutkan pasti potensi penurunan bunga kredit pada sisa tahun ini. Untuk potensinya, faktor eksternal bisa menjadi penentunya, salah satunya peluang kenaikan suku bunga Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS).
&ldquo;Intinya, penurunan bunga kredit juga tergantung supply and demand di pasar dan posisi bank kan hanya di tengah sebagai intermediasi. Untuk potensi bunga kredit satu digit di akhir tahun, doakan saja ya,&rdquo; ujarnya.
SATU DIGIT
Bila menilik penurunan bunga kredit untuk 15 bank besar di tanah air, tercatat baru ada lima bank yang mulai mencatatkan suku bunga dasar kredit satu digit. Keempat bank itu antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
(BRI), PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), dan PT Maybank Indonesia Tbk.
Untuk tiga bank pelat merah itu kompak menurunkan bunga dasar kredit satu digit pada segmen ritel. BRI turunkan bunga kredit ritel sebesar 175 bps menjadi 9,75% dibandingkan dengan akhir tahun lalu, sedangkan Bank Mandiri turunkan sebesar 230 bps menjadi 9,95%, dan BNI turunkan 205 bps menjadi 9,95%.
Kemudian, untuk BCA sampai Oktober 2016 sudah menurunkan bunga dasar kredit pada segmen korporasi sebesar 50 bps menjadi 9,75% dibandingkan dengan akhir tahun lalu, sedangkan posisi bunga dasar kredit konsumsi nonKPR perseroan turun 195 bps menjadi 6,68%.
Lalu, sampai 10 November 2016, Maybank Indonesia menurunkan bunga dasar kredit konsumsi KPR sebesar 100 bps menjadi 9,75%.
Perkembangan Suku Bunga Dasar Kredit 15 Bank Besar Periode September 2016 (%)
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
Bank
</td>
<td>
Korporasi
</td>
<td>
Ritel
</td>
<td>
Mikro
</td>
<td>
KPR
</td>
<td>
non-KPR
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Mandiri
</td>
<td>
10,25
</td>
<td>
9,95
</td>
<td>
19
</td>
<td>
10,25
</td>
<td>
12,25
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BRI*
</td>
<td>
10
</td>
<td>
9,75
</td>
<td>
17,5
</td>
<td>
10,25
</td>
<td>
12,5
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BCA**
</td>
<td>
9,75
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
-
</td>
<td>
10
</td>
<td>
6,68
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BNI
</td>
<td>
10,25
</td>
<td>
9,95
</td>
<td>
-
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
12,5
</td>
</tr>
<tr>
<td>
CIMB Niaga*
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
11,25
</td>
<td>
18,75
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
10,75
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Bank Permata**
</td>
<td>
10,75
</td>
<td>
10,75
</td>
<td>
-
</td>
<td>
11,25
</td>
<td>
10,5
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Bank Panin**
</td>
<td>
10,75
</td>
<td>
11,43
</td>
<td>
18,75
</td>
<td>
11,53
</td>
<td>
11,53
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Bank Danamon
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
11
</td>
<td>
18
</td>
<td>
11
</td>
<td>
13
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BTN
</td>
<td>
11
</td>
<td>
12
</td>
<td>
-
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
11,5
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Maybank Indonesia***
</td>
<td>
10,25
</td>
<td>
11,25
</td>
<td>
18,3
</td>
<td>
9,75
</td>
<td>
11,25
</td>
</tr>
<tr>
<td>
OCBC NISP***
</td>
<td>
10,5
</td>
<td>
11,5
</td>
<td>
-
</td>
<td>
12,5
</td>
<td>
12,75
</td>
</tr>
<tr>
<td>
UOB Indonesia**
</td>
<td>
10,75
</td>
<td>
11,5
</td>
<td>
-
</td>
<td>
11,25 -
</td>
<td>
-
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BPD Jawa Barat &amp; Banten**
</td>
<td>
10,42
</td>
<td>
11,08
</td>
<td>
16,38
</td>
<td>
10,62
</td>
<td>
10,19
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Bank Bukopin
</td>
<td>
11,99
</td>
<td>
12,48
</td>
<td>
15,3
</td>
<td>
12,09
</td>
<td>
12,01
</td>
</tr>
<tr>
<td>
BTPN
</td>
<td>
-
</td>
<td>
14,79
</td>
<td>
18,92
</td>
<td>
-
</td>
<td>
15,51
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Ket: *) Sampai Agustus 2016; **) Sampai Oktober 2016; ***) Sampai November 2016 Sumber : Bank Indonesia, situs resmi masing-masing bank, diolah BISNIS/RADITYO EKO

 
JAKARTA — Suku bunga kredit bank dari segmen korporasi, ritel, dan kredit pemilikan rumah terus mencatatkan penurunan jelang akhir tahun ini. Namun, peluang penurunan menjadi satu digit pada akhir tahun ini tampaknya masih jauh dari harapan. 

Penurunan Bunga Kredit Masih Jauh dari Satu Digit

Informasi Diunggah