BATAM — Industri galangan kapal memberikan sumbangan terbesar terhadap penurunan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau. Industri ini banyak mendapat pekerjaan pembangunan kapal dari dalam negeri, tetapi hampir semua bahan bakunya impor.
“Industri galangan kapal sudah mulai membaik pada 2018. Namun, karena bahan bakunya masih impor, sedangkan pesanan datangnya dari dalam negeri, sehingga memberikan dampak terhadap nett export Kepri,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri Gusti Raizal Eka Putra, Kamis (7/2).
Menurut catatan BPS Kepri, nett export nonmigas Kepri selama 2018 mengalami defisit sebesar 11%. Ekspor Kepri berada di angka US$8,87 miliar, sedangkan impornya berada mencapai US$9,85 miliar.
Tiga impor utama Kepri pada 2018 meliputi mesin/peralatan listrik sebesar 38,6% dari total impor, mesinmesin/pesawat mekanik 11,63% dari total impor, bend...