JAKARTA — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III selaku induk BUMN Perkebunan optimistis dengan adanya penyesuaian pungutan ekspor kelapa sawit dapat mendongkrak pendapatan perusahaan dari minyak sawit mentah (CPO) hingga 8% sampai akhir tahun.
Executive Vice President PTPN Holding Aris Toharisman mengatakan hal itu mengacu kepada kajian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bahwa kebijakan itu bisa mendongkrak volume ekspor sekitar 8%.
“Dengan demikian kontribusinya terhadap kenaikan pendapatan kami juga sekitar 8%,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membebaskan pungutan ekspor terhadap seluruh produk CPO dan turunannya jika harga CPO dunia berada di bawah US$500 per ton.
Aris menilai keputusan pemerintah untuk menghilangkan pungutan ekspor terhadap CPO pun dinilai bijaksana. Pasal...